Diantara kuburan itu ada beberapa jasad perempuan yang dikubur bersama busur dan anak panah, belati, dan pedang. Pada salah satu jasad bahkan masih tertancap anak panah di rongga dadanya.
Kemudian tim dari Russian Academy of Science pada 2019 mengumumkan bahwa mereka menemukan kuburan yang diduga berisi jasad orang Scythia berusia 2500 tahun di Siberia.
Jasad perempuan yang ditemukan disana juga dikubur bersama banyak senjata dan kaki mereka bengkok, menandakan seringnya berada diatas kuda.
Pelajaran dasar yang harus dikuasai anak-anak Amazon sejak belia adalah menunggang kuda. Suku Amazon adalah suku nomaden alias berpindah-pindah dan sering bertempur, jadi kuda sangat penting bagi mereka.
Penemuan banyak kuburan dan jasad makin menipiskan batas apakah suku perempuan petarung Amazon benar-benar ada atau hanya cerita pengantar tidur seperti Cinderella dan Putri Salju.
Ada atau tidaknya suku perempuan Amazon, yang jelas bukti bahwa para perempuan perkasa yang kemampuan tarungnya sama seperti lelaki memang benar-benar ada di masa lampau.Â
Entah namanya Amazon, Amina, Mulan, Nyi Ageng Serang, atau Christina Martha Tiahahu, mereka semua ada dan nyata.
Bibliografi:
- Smithsonian Mag
- National Geographic
- The Washington Post
- The New Yorker
- Live Science
- Ebook The History of Herodotus, dari gutenberg.org
- Ebook The Amazons: Lives and Legends of Warrior Women Across the Ancient World, dari audible.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H