Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Kebijakan Masalah Pertanian dan Pangan Ketiga Capres

29 Desember 2023   15:22 Diperbarui: 29 Desember 2023   15:26 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan presiden merupakan momentum krusial bagi suatu negara, di mana visi dan program calon pemimpin menjadi penentu arah pembangunan ke depan. Di tengah dinamika yang tak henti dalam politik nasional, sektor pangan dan pertanian memegang peranan sentral yang tidak boleh disepelekan, Badan Pusat Statistik mencatat, kontribusi sektor pertanian mencapai 12,40% terhadap produk domestik bruto (PDB) berdasarkan harga berlaku (ADHB). Pada Pemilihan Presiden 2024, sektor ini muncul sebagai fokus utama dalam platform para calon presiden dan wakil presiden yang bersaing.

Pentingnya ketersediaan pangan yang cukup, akses terhadap makanan yang sehat, serta keberlanjutan produksi pertanian tidak hanya menjadi kebutuhan pokok masyarakat, tetapi juga menjadi poin krusial dalam visi pembangunan nasional. Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, dengan visi yang beragam, membawa pendekatan yang berbeda terkait peningkatan sektor pangan dan pertanian.

Dengan memahami setiap visi yang diusung, kita dapat meraih gambaran lebih jelas tentang kemungkinan arah pembangunan sektor vital ini dalam lima tahun ke depan, serta potensi dampaknya terhadap kesejahteraan petani dan keberlanjutan pangan nasional.

Visi Masing-Masing Pasangan

Visi pembangunan pangan dan pertanian dari tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud. Meskipun memiliki tujuan yang sama untuk memperbaiki sektor ini, masing-masing pasangan calon membawa visi yang memiliki sorotan dan pendekatan yang berbeda.

Pasangan Anies-Muhaimin menempatkan kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air sebagai inti utama dari visi mereka. Mereka berkomitmen untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau melalui langkah-langkah seperti kemandirian pangan, ketahanan energi, dan pengelolaan air yang berkelanjutan.

Di sisi lain, Pasangan Prabowo-Gibran menggarisbawahi pentingnya swasembada pangan, energi, dan air. Melalui program food estate dan strategi intensifikasi pertanian, mereka bertujuan untuk mencapai swasembada pangan dengan fokus pada komoditas tertentu seperti padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu.

Sementara itu, Pasangan Ganjar-Mahfud mengarahkan perhatian mereka pada kedaulatan pangan yang berkualitas, murah, stabil, dan terdiversifikasi. Dengan penekanan pada kearifan lokal dan pembangunan industri pangan dalam negeri, mereka berupaya memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas dengan menciptakan nilai tambah dari hasil pertanian.

Fokus Utama dan Perbedaan Pendekatan

Masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden menegaskan fokusnya terhadap sektor pangan dan pertanian dengan berbagai pendekatan yang mencerminkan visi mereka.

Pasangan Anies-Muhaimin memprioritaskan kemandirian pangan sebagai landasan utama. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui langkah-langkah konkret seperti keberlanjutan energi, kedaulatan air, serta pengembangan produksi pangan yang mandiri dan berkelanjutan.

Di sisi lain, Pasangan Prabowo-Gibran menekankan konsep swasembada pangan yang melibatkan produksi dalam skala besar melalui program food estate. Dengan fokus pada beberapa komoditas utama, mereka berusaha untuk mencapai swasembada pangan dengan intensifikasi pertanian dan investasi besar dalam infrastruktur.

Sementara Pasangan Ganjar-Mahfud menyoroti pentingnya kedaulatan pangan yang berkelanjutan dan terdiversifikasi. Dengan menekankan kearifan lokal dan pengembangan industri pangan dalam negeri, mereka berupaya menciptakan ketersediaan pangan yang berkualitas sambil menambah nilai tambah dari hasil pertanian.

Perbedaan pendekatan ini mencerminkan orientasi yang berbeda dalam menanggapi tantangan sektor pangan dan pertanian. Dari fokus pada kemandirian, swasembada, hingga keberagaman pangan, setiap pasangan calon memiliki strategi yang unik dalam mengatasi permasalahan yang ada. Bagi masyarakat, perbedaan ini menjadi poin penting untuk dipertimbangkan dalam menilai kemampuan setiap pasangan dalam mengelola sektor yang krusial ini demi kesejahteraan nasional.

Strategi Peningkatan Produksi

Setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden memiliki strategi yang berbeda untuk meningkatkan produksi pertanian, dengan penekanan pada berbagai aspek krusial seperti infrastruktur, teknologi, pasar, dan dukungan pemerintah.

Pasangan Anies-Muhaimin menawarkan solusi dengan fokus pada infrastruktur pertanian yang tangguh, penerapan teknologi modern, serta peningkatan akses pasar untuk petani. Dengan menjamin akses yang lebih baik terhadap input pertanian seperti pupuk dan benih unggul, mereka berharap petani dapat meningkatkan produksi mereka.

Prabowo-Gibran mengusulkan intensifikasi pertanian dengan dukungan infrastruktur yang kuat, termasuk penggunaan teknologi dan inovasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan mengalokasikan sumber daya yang besar pada program food estate, mereka berharap dapat mencapai swasembada pangan melalui peningkatan produksi.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud menekankan pengembangan infrastruktur dan teknologi yang ramah lingkungan, sambil memberikan akses pasar yang lebih baik bagi petani. Dengan fokus pada industri pangan dalam negeri, mereka berupaya untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.

Masing-masing pasangan calon menawarkan solusi yang berbeda untuk meningkatkan produksi pertanian. Dari infrastruktur hingga teknologi, serta akses pasar yang lebih baik, strategi yang diusulkan menjadi poin sentral dalam diskusi tentang bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan produksi pertanian dan menjaga ketahanan pangan di masa depan. Keberhasilan implementasi strategi ini akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Kekhawatiran dan Kritik

Beberapa kekhawatiran muncul terkait dengan rencana yang diusulkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden terkait sektor pangan dan pertanian. Salah satu kekhawatiran yang mencuat adalah fokus yang terlalu kuat pada pendekatan produksi dalam program yang mereka tawarkan.

Meskipun peningkatan produksi menjadi bagian integral dari semua rencana, kekhawatiran muncul terkait dengan apakah fokus ini akan cukup untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pada banyak program yang diusulkan, kesejahteraan petani tampaknya menjadi tujuan akhir, sementara pendekatan terutama terfokus pada aspek produksi.

Selain itu, ada kekhawatiran tentang keberlanjutan dari program-program ini dalam kerangka perencanaan lima tahunan yang menjadi kebiasaan dalam perencanaan pembangunan. Dalam konteks ini, strategi jangka panjang untuk mencapai keberlanjutan, inovasi, dan nilai tambah mungkin kurang mendapat perhatian yang memadai.

Adanya kekhawatiran seperti ini menunjukkan perlunya pandangan yang lebih luas dalam menanggapi tantangan sektor pangan dan pertanian. Bukan hanya sekadar peningkatan produksi, tetapi juga perlunya perhatian pada aspek keberlanjutan, kesejahteraan petani, dan strategi jangka panjang yang dapat memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi sektor ini.

Pentingnya Dukungan Pemerintah dan Partisipasi Generasi Muda

Dukungan pemerintah yang kuat dan tepat sangatlah penting bagi kesejahteraan petani dan kemajuan sektor pertanian secara keseluruhan. Lembaga-lembaga pemerintah memiliki peran krusial dalam menyediakan sumber daya, insentif, dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan petani. Ini termasuk akses yang lebih baik terhadap teknologi modern, pupuk yang terjangkau, infrastruktur yang memadai, serta pelatihan dan bimbingan yang diperlukan bagi petani.

Selain itu, partisipasi generasi muda dalam sektor pertanian menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan dan inovasi dalam bidang ini. Melibatkan generasi muda dalam pertanian tidak hanya mendukung transisi generasi yang mulus dalam pengelolaan lahan pertanian, tetapi juga membuka pintu bagi pemikiran baru, adopsi teknologi terkini, dan keberlanjutan praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Perlu adanya langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk mendorong generasi muda terlibat dalam pertanian. Ini dapat dilakukan melalui program pendidikan, pelatihan, akses terhadap pembiayaan, serta penciptaan lingkungan yang menarik bagi generasi muda untuk terlibat secara aktif dalam sektor pertanian.

Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan keterlibatan aktif generasi muda, sektor pertanian dapat mengalami transformasi yang signifikan menuju inovasi, keberlanjutan, dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Ini juga akan memastikan bahwa sektor ini tetap menjadi tulang punggung kesejahteraan negara, sementara juga memberikan peluang bagi generasi mendatang untuk terlibat dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Perbaikan

Untuk meningkatkan rencana pembangunan pangan dan pertanian ke depan, beberapa saran konstruktif dapat diusulkan untuk membuat strategi lebih inklusif:

  1. Inklusivitas dalam Perencanaan: Diperlukan keterlibatan lebih luas dari para pemangku kepentingan terkait, termasuk petani kecil, kelompok petani, organisasi masyarakat, serta ahli pertanian dan lingkungan. Keterlibatan mereka dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dapat memastikan kebutuhan, tantangan, dan potensi dari tingkat basis terintegrasi dalam kebijakan yang diambil.
  2. Diversifikasi Pendekatan: Strategi yang lebih holistik dan terdiversifikasi diperlukan. Ini mencakup pendekatan yang tidak hanya terfokus pada peningkatan produksi tetapi juga pada aspek kesejahteraan petani, keberlanjutan lingkungan, dan nilai tambah pada hasil pertanian.
  3. Penguatan Aspek Kesejahteraan Petani: Penting untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi petani. Ini bisa dilakukan melalui pemberdayaan melalui pelatihan, akses terhadap pasar yang adil, serta perlindungan terhadap keberlanjutan hidup mereka.
  4. Teknologi Ramah Lingkungan: Perluasan teknologi yang ramah lingkungan dan inovatif dalam pertanian, seperti pertanian berbasis teknologi dan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, akan mendukung efisiensi produksi tanpa merusak lingkungan.
  5. Penguatan Pendekatan Jangka Panjang: Rencana pembangunan yang lebih inklusif harus mempertimbangkan strategi jangka panjang yang dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, bukan hanya pada periode lima tahunan.
  6. Pendidikan dan Dukungan Generasi Muda: Investasi dalam pendidikan, pelatihan, dan pembukaan peluang bagi generasi muda untuk terlibat dalam pertanian akan memastikan kesinambungan dan inovasi dalam sektor ini.
  7. Pengawasan dan Evaluasi Terus-Menerus: Perlunya sistem pengawasan dan evaluasi yang kuat untuk memantau keberhasilan implementasi rencana ini serta melakukan perbaikan yang diperlukan.

Dengan mengintegrasikan saran-saran ini ke dalam rencana pembangunan pangan dan pertanian, dapat diharapkan perbaikan yang lebih luas, inklusif, dan berkelanjutan dalam sektor yang sangat vital bagi keberlanjutan negara.

Kesimpulan 

Konteks pemilihan presiden 2024 menggarisbawahi pentingnya sektor pangan dan pertanian sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. Tantangan yang dihadapi, mulai dari ketersediaan pangan hingga kesejahteraan petani, menjadi fokus utama dalam visi pembangunan dari setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Visi yang diusung oleh masing-masing pasangan mencerminkan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi tantangan sektor ini. Dari fokus pada kemandirian pangan, swasembada, hingga kedaulatan pangan berkualitas, setiap pasangan calon mencoba menyajikan solusi unik.

Namun, terlepas dari perbedaan pendekatan, pentingnya memperhatikan aspek krusial dalam menghadapi tantangan di masa mendatang tidak boleh terlewatkan. Perlunya fokus pada kesejahteraan petani, keberlanjutan lingkungan, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, dan partisipasi generasi muda adalah hal-hal yang tak boleh diabaikan.

Pemilihan presiden 2024 tidak hanya tentang pemimpin, tetapi juga tentang arah pembangunan yang akan diambil oleh negara ini. Sehingga, kesadaran akan pentingnya strategi inklusif, pendekatan yang holistik, serta perhatian pada keberlanjutan akan membentuk landasan yang kuat bagi pertumbuhan sektor pangan dan pertanian di masa mendatang. Mendukung visi yang komprehensif dan inklusif dalam pengembangan sektor ini akan menjadi kunci bagi kesejahteraan petani, keberlanjutan pangan, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun