Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

RAPBN 2023 Tanpa Skema Covid-19

7 Juni 2022   05:35 Diperbarui: 7 Juni 2022   07:40 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan data terkait kinerja komponen utama pertumbuhan ekonomi (PDB) tersebut, maka APBN tanpa skema Covid-19 di tahun 2023, sangat bergantung pada kinerja PDB agregat 2022 sebagai the window of opportunity. Dengan harapan pertumbuhan ekonomi berada pada batas atas outlook, 5,5%.

Tentu saja realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 ini dapat dicapai, bila risiko ketidakpastian global mereda. Rantai pasok yang berkaitan dengan komponen input utama seperti energi dan pangan mengalami penurunan volatilitas harga. 

Namun di balik semua tantangan tersebut, ada segunung harapan yang menjulang. Konsolidasi fiskal sepanjang 2022 potensial bertumbuh. Potensi surplus neraca perdagangan (windfall commodity) dengan harga komoditas yang masih tinggi, realisasi penerimaan setelah adanya UU HKPD dan HPP, memungkinkan pemerintah bisa capai target penerimaan. Dengan demikian, ruang fiskal lebih longgar sebagai pijakan melompat jauh di tahun 2023.  

Tentu saja skema APBN tanpa Covid-19 akan lebih menggeliat. Namun selama krisis geopolitik masih unpredictable, global shock dan volatilitas ekonomi masih terjadi, maka APBN tetap berperan sebagai shock absorber, dalam rangka mitigasi spillover. 

Insentif ke dunia usaha tetap ada. Tidak dihilangkan total.  Tapi dengan porsi yang minimal; dan menyasar pada sektor-sektor yang benar-benar belum mengalami recovery pasca pandemi. Wallahu'alam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun