Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Selain Serabi Benhil

1 Mei 2021   11:59 Diperbarui: 1 Mei 2021   12:01 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantara bejibun kuliner takjil dari yang berat-berat hingga yang ringan punya, ada yang mencuri perhatian. Dialah nasi Lamang dalam bambu. Bau gosong bambu juga tak kalah menohok.

Kalau di Batusangkar, dikenal dengan Lamang Tapai (bhs Indo tape). Lemang dimakan dengan tapai hitam, atau buah durian dan pisang ambon. Pisang Ambon adalah pisang primordial yang melanglang buana hingga ke Batusangkar.

Kalau di Jakarta Lamang bebas lauk. Lamang bisa dimakan dengan rendang dan berupa-rupa lauk khas Padang. Lebih enak dengan opor ayam. Yang jelas Lamang itu ketan dicampur santan plus sedikit garam, lalu dimasukan ke dalam bambu dan dibakar.

Tiap lewat Benhil, saya selalu terpantik sensasi serabi, palai, risol dan es cendol khas Minang. Sudah tentu daya pikat uni Mila yang beningnya bagai ubur-ubur itu. Namun kini Benhil tak seperti dulu. Mata Uni Mila yang bersih bagai danau mata air lubuak mato kuciang.

Kini penjaja takjil di Benhil rata-rata dengan gerobak. Tidak di bawah tenda seperti dulu-dulu. Buffet mini tempat serabi Uni Nur juga entah persisnya dimana. Si Uni Mila juga tak tampak lagi batang hidungnya atau mata bundarnya terang bagai bohlam philips. Ke Benhil yuk !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun