Kalau mau serabi paling top di Benhil, masuklah ke lorong, samping gerai ATM BCA Benhil. Disitu ada Buffet Mini punya Uni Nur. Dari luar tampak warung Padang, namun di dalam jual serabi. Bagi orang baru, pasti kelimpungan. Satu-satunya buffet yang jual serabi cuma di Benhil.
Serabi Uni Nur, adalah satu-satunya disitu. Adanya di belakang tukang buah. Itu dulu. Sebelum Covid-19. Sekarang katanya sudah pindah. Entah dekat RS Benhil atau dimana. Tapi katanya tak jauh dari tempat lama. Masih di Benhil juga.
Serabi Uni Nur, wangi daun pandannya alang kepalang. Dimasak pakai wajan tanah liat. Gosong serabi dari tepung beras, dan aroma wajan tanah, bikin Serabi uni Nur agak beda. Gosongnya bikin kuah serabi kecoklatan selain gula merah. Sensasi aroma gosong serabinya bikin angle taste yang sama sekali beda.
Selain Serabi Uni Nur, risol Uni Mila juga enak bukan main. Isinya padat. Bumbu kacangnya pedas, gurih juga pekat. Tapi lebih enak risol dimakan dengan cabai rawit segar. Ada juga varian risol Mayo. Isinya ada sosis ayam, daging asap dan telur rebus.
Risol Mayo uni Nur laris manis. Meleset waktu barang sedikit saja sudah ludes terjual. Sekitar pukul 15.30, pembeli sudah bejibun disitu. Si Uni yang notabene dara Padang Panjang itu juga putih dan bening bak ubur-ubur. Maklum, Padang panjang itu sejuk dan dingin seperti puncak pass-Bogor. Tiap saat hujan. Wajar kalau si uni-nya bening begitu rupa.
Risol uni Mila yang isinya bihun juga tak terlalu berminyak. Lebih banyak bihunnya ketimbang wortel. Saat dicelup ke sambal kacang, bihun yang padat itu menyerap kuah kacang. Jadi saat dalam mulut, juicy-nya meleleh tak terkira. Gurih pedas dan crunchy, campur aduk dalam mulut.
Persis di samping uni Mila, ada si uda penjual Palai. Saat beli risol, bau asap bungkusan daun pisang Palai yang gosong sudah menelisik ke lubang hidung. Isi Palai di Benhil tak jauh beda dengan yang di pasar Pitalah atau Tanjuang Barulak-Padang Panjang.
Bedanya Palai di Benhil cuma daun singkongnya. Kalau Palai di pasar Pitalah, daun singkong masih muda. Palai Benhil daun singkongnya agak alot. Namun kelapa oseng dan aroma bawang, berikut ikan bilih yang gurih melengkapinya menjadi taste Palai sebagaimana mesti. Satu bungkus palai dan nasi hangat tidak cukup. Ingin tambah berkali-kali.
Es cendol Padang depan Masjid Al Falah Benhil juga tak kalah memikat. Aroma daun pandan atau daun seruji yang bikin tak tahan. Es cendol Padang punya khas sendiri. Isinya tape ketan hitam, emping ketan dan lupis ketan hitam. Tak jauh beda dengan sensasi es Cendol khas pasar Pitalah-Padang Panjang. Tak luput santan yang tak begitu kental dan gula merah. Ramai dan kaya rasa.
Di Benhil juga terpajang anek masakan Padang mainstream. Ada rendang, telur dadar, ayam goreng Padang, ayam bakar, ayam pop, sate padang, demikian juga soto Padang.
Soto Padang punya khas---selalu pakai daging sapi dan ada kerupuk warna merah. Entah kenapa mesti kerupuk merah, hingga kini belum ada jawaban. Yang jelas, soto Padang beda dengan soto Betawi. Tanpa santan. Tapi gurihnya alang kepalang.