Pemimpin dan mimpi merupakan dua kata yang memiliki makna berbeda, namun dua kata tersebut akan memiliki makna sama jika digabungkan dengan suatu hal penjelasan.
Berbicara mimpi, setiap orang pasti punya keinginan yang dicapai sama halnya ketika kita ditanya saat masih kecil "kamu kalok dewasa mau cita-cita jadi apa? Pertannyaan tersebut merupakan hal lumrah dimana aku pernah mengalaminya.
Dulu waktu kecil keinginan aku yaitu ingin menjadi seperti ayahku. Keinginan tersebut terucap begitu saja tanpa tau apa alasannya. Semenjak usia remaja sekitar 15 tahun teringat kembali akan cita-cita 7 tahun silam yang ingin menjadi sesosok ayahku. Disitu aku mulai berfikir alasan mengapa lebih memilih cita-cita tersebut.
Pola pikir seorang anak hanya terpatok dimana sesosok ayah yang selalu menjadi panutan, teman, keluarga, motifator, pendorong dan cinta pertama seorang anak perempuan.
Dari situ kita bisa melihat bahwa aku mengganggap ayahku adalah sesosok pemimpin yang ada di lingkup keluarga dimana selalu memimpin dalam iman, membibing dari kita kecil hingga akhir hayat. Pemimpin tidak hanya dalam sebuah organisasi ataupun golongan, dari hal-hal sekeliling kita juga bisa dikatakan pemimpin. Lalu apakah pemimpin itu sendiri?
Ada yang ber opini pemimpin itu bebas, pemimpin itu pemimpi yang artinya apa? Seorang pemimpin punya kebebasan dalam pendapat dan tindakannya, mimpi merupakan keinginan dari seorang pemimpin untuk anggota atau bawahannya, seperti seorang ayah yang selalu memimpin kehidupan rumah tangga.
Selain itu, membahas mengenai kepemimpinan berarti membahas individu secara komprehensif yang mampu membawa pencapaian tujuan (goals) team atau organisasi secara efektif. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Slamet, 2002: 29).
Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa (Ngalim Purwanto, 1991:26).
Kepemimpinan (leadership) adalah bagian dari sebuah karakter/kepribadian, dan manusia telah diberikan wewenang untuk memimpin, bahkan menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin.
Kepemimpinan (khalifah dalam islam ) adalah suatu proses yang memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan. Tidak ada suatu teori yang mempunyai kebenaran mutlak tentang kepemimpinan.
Sebelum membahas kepemimpinan ada sedikit cerita dari pengalaman aku pribadi. Kalau ditanya pernah tidaknya jadi seorang pemimpin, jawaban aku tentu belum.
Pengalaman ikut organisasi belum seberapa, selama duduk di bangku SMA aku masih memiliki sifat yang introvert dimana hanya menjadi orang tidak banyak omong, tidak banyak berbaur. Terkadang omongan teman membuat aku mikir, "kok gak ada perubahan, mau sampai kapan jadi siswa kurang aktif?".
Dari situ aku mulai melatih untuk terbuka salam berteman, bicara dan bergaul. Merubah sikap seseorang memang perlu waktu lama untuk menjadi percaya diri, namun dengan seiringnya waktu sikap percaya diri mulai tumbuh, mampu memberi pendapat dan speak up didepan umum.
Memulai dengan hal kecil dengan berlatih berbicara dengan teman sekelas, takut merupakan hal wajar, bukan menjadi penghalang buat kita menjadi pribadi yang percaya diri dimana percaya diri merupakan kunci menjadi seorang pemimpin. Selama satu tahun mulai ada perubahan, aku mulai berani menyampaikan ide, menyampaikan inisiatif untuk kepentingan kelas, pendapat, saran, dan ide banyak yang sependapat, hal tersebut membuat kebanggaan tersendiri.
Sederhana dalam mendapat kebahagiaan dimana kita dihargai oleh orang lain, merasa menjadi pemimpin dimana perintah, ide, dan pendapat kita diakui.
Menginjak usia 17 tahun dimana masih terbilang remaja, dulu keinginanku ingin menjadi seorang seperti ayahku namun sekarang berubah yaitu memiliki keinginan dimana diakui oleh orang lain dan menolong banyak orang yaitu menjadi seorang dokter. Keinginan menjadi seorang dokter bukan perkara mudah, kita harus disiplin, tingkatkan belajar dan pengetahuan yang luas.
Lalu apa hubungannya pemimpin dengan seorang dokter? Pemimpin merupakan seorang yang memiliki kekuasaan tinggi dimana mempengaruhi anggotannya. Lalu bagaimana dengan dokter yang memiliki kewenangan terhadap pasiennya dan semua perintah, anjurannya harus dilaksanakan oleh pasien? Ada perbedaan antara seorang pemimpin dan pasien dimana seorang pemimpin semua keputusan dan perintah atas kesepakatan anggota sedangkan seorang dokter semua keputusan dari dirinya sendiri.
Dalam politik dan masih banyak lagi. Gaya pemimpin idealis semacam ini sangat bagus kalau yang bersangkutan memang menguasai bidangnya, serta memahami kekuatan dan kelemahan gagasannya.
Sebaliknya, sangat berbahaya bila dimiliki oleh pemimpin yang tidak memahami bidangnya, hanya mendapatkan referensi dari sumber yang salah, dan tidak komunikatif. Sekilas contoh, seorang idealis sangat bagus bila memiliki gagasan melestarikan sumberdaya perairan.
Namun akan menjadi buruk, bila kurang faham, lantas membabat semua mata pencaharian orang yang menangkap ikan. Seharusnya berkomunikasi dengan ahli yang memahami dan pelaku bidang perikanan, untuk tetap membuka peluang bagi nelayan guna mencari nafkah, namun diatur sehingga kelestarian juga tetap dipertahankan.
Pemimpin ideal adalah pemimpin yang memiliki intelektualitas yang luas, pemahaman agama yang mendalam, serta akhlak yang mulia, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad dan para sahabat. Inilah sosok pemimpin yang diinginkan oleh Al-Ghazali, seorang pemimpin yang membawa perubahan dan pembaruan, menggerakkan bawahan melalui iman dan pengetahuan, dan mencerminkan akhlak yang mulia.
Untuk menjadi seorang pemimpin ideal, ia harus memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan anggota-anggota yang lainnya, karena kelebihan-kelebihan itulah seorang pemimpin menjadi berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya.
Seorang pemimpin memang hendaknya ialah seseorang yang memiliki karakter yang kuat di antara lingkungannya. Seseorang yang memiliki keunggulan dibandingkan yang lain, seseorang yang mampu memberikan persuasi dan motivasi kepada banyak orang ialah karakteristik pemimpin.
Pemimpin harus mampu membawa anggotanya bersama-sama berusaha mencapai tujuan yang telah ditentukan, menyelesaikan berbagai masalah, bersikap tenang dan tidak gegabah dalam bertindak, bijak dalam berpikir, adil dalam berbuat dan berbagi, mengedepankan kepentingan bersama bukan kepentingan dirinya sendiri.
Perlu ditekankan lagi bahwa pemimpin ialah seseorang yang memberikan teladan yang baik bagi masyarakat dan lingkungan. Kemampuan merupakan segala daya, kesanggupan, kekuatan, dan kecakapan atau keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa dalam proses pembangunan nasional adalah dengan memperkaya dimensi moralitas dan norma pada aktivitas serta implikasi dari penerapan moralitas dan norma, sehingga memberikan landasan yang ideal, kokoh dan dinamis dalam menghadapi perubahan sosial.
Peningkatan diri dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).
Banyak hal yang harus dimiliki oleh pemimpin seperti halnya pemimpin harus memiliki kemampuan memahami diri sendiri sehingga dia bisa mengetahui kekuatan, kelemahan dan tujuan yang layak baginya., memiliki kemampuan objektif sehingga membantu pemimpin untuk meminimumkan faktor- faktor emosional dan pribadi yang mungkin menggoyahkan realitas.
Seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan mengutamakan prioritas, kemampuan ini sangat diperlukan karena pada kenyataannya sering masalah-masalah yang harus dipecahkan bukan datang satu per satu tetapi sering kali masalah datang bersamaan dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Berikutnya seorang pemimpin harus mempunyai komunikasi dengan baik. Seorang pemimpin adalah orang yang bekerja dengan menggunakan bantuan orang lain, karena itu pemberian perintah, penyampaian informasi kepada orang lain mutlak perlu dikuasai.
Mengenai masalah komunikasi dengan baik aku pribadi terbilang masih kurang, dimana dalam hal public speaking masih kurang. Bukan berarti hal tersebut menjadi kendala aku dalam menjadi seorang pemimpin, macam-macam tipe orang dalam bertindak, misal ada orang yang suka banyak omong tapi kurang dalam tindakan , ada yang banyak bertindak dan sedikit omong. Dari dua hal tersebut harus disamakan perbayak komunikasi dan baik dalam tindakan.
Pemimpin adalah pemimpi merupakan hal dimana seorang pemimpin memiliki sebuah keinginan untuk anggotannya dalam hal orientasi kedepan. Mimpi-mimpi dari seorang pemimpin harus tertuju untuk kepentingan anggotannya. Kepemimpinan sebagai suatu tindakan menyeimbangkan antara diri sendiri dan orang lain.
Para pemimpin yang efektif menyadari kepribadian nya dan bagaimana faktor-faktor atau tugas operasional sehari-hari mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
Para pemimpin yang efektif memahami bagaimana orang lain berbeda dalam temperamen dan harapan dan bagaimana mereka yang terbaik mungkin termotivasi. Kepala sekolah harus belajar untuk berhubungan dengan pihak internal dan eksternal sehingga mampu memaksimalkan potensi lembaganya.
Profesinalisme kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh anggota dan para pemimpin bawahan yang senantiasa mengharapkan pemimpin strategis dan profesional, baik individu maupun institusi, mampu berkreasi untuk meningkatkan kualitas individu atau organisasi yang dipimpinnya agar dapat mensikapi perubahan sekaligus melaksanakan fungsi pengawasan.
Di samping itu dapat mengembangkan kemampuannya dalam suatu tim (Team Work Leadhership), bukan lagi memimpin yang berbeda dalam posisi "mengatur" dan "memotivasi" terhadap anak buahnya, bahkan tidak juga berupaya membangun partisipasi dari orang-orang yang dipimpinnya, melainkan harus mampu membangun keterlibatan yang tinggi dari timnya, agar senantiasa mau belajar berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan tidak bersifat responsif tetapi harus proaktif dan antisipatif.
Seorang pemimpin juga manusia ada kalanya naluri manusia muncul. Sifat dan kesalahan dalam diri manusia juga menjadi kelemahan seorang pemimpin, tidak mewajibkan seorang pemimpin harus perfect tapi bagaimana seorang pemimpin tersebut mampu membuat tindakan, keputusan, dan sugestinya mengarah kepada hal benar sesuai dengan kemampuannya.
Seperti ungkapan pemimpin adalah pendosa dimana seorang manusia yang penuh akan kekurangan dan dosa. Mimpi dan pemimpin merupakan kata yang masing-masing punya arti dan makna, kisah pemimpin yang memiliki mimpi, kisah pemimpin yang memiliki kewenangan , kisah pemimpin yang punya banyak keinginan dan kisa pemimpin yang memiliki tujuan untuk kelompok maupun anggota.
Mungkin itu cerita dan pembahasan tentang pemimpin banyak hal yang harus dipersiapkan jika kita ingin menjadi seorang pemimpin yang cukup bagus, karena tidak ada pemimpin dikatakan sempurna selama dia masih mejadi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H