Para pemimpin yang efektif memahami bagaimana orang lain berbeda dalam temperamen dan harapan dan bagaimana mereka yang terbaik mungkin termotivasi. Kepala sekolah harus belajar untuk berhubungan dengan pihak internal dan eksternal sehingga mampu memaksimalkan potensi lembaganya.
Profesinalisme kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh anggota dan para pemimpin bawahan yang senantiasa mengharapkan pemimpin strategis dan profesional, baik individu maupun institusi, mampu berkreasi untuk meningkatkan kualitas individu atau organisasi yang dipimpinnya agar dapat mensikapi perubahan sekaligus melaksanakan fungsi pengawasan.
Di samping itu dapat mengembangkan kemampuannya dalam suatu tim (Team Work Leadhership), bukan lagi memimpin yang berbeda dalam posisi "mengatur" dan "memotivasi" terhadap anak buahnya, bahkan tidak juga berupaya membangun partisipasi dari orang-orang yang dipimpinnya, melainkan harus mampu membangun keterlibatan yang tinggi dari timnya, agar senantiasa mau belajar berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan tidak bersifat responsif tetapi harus proaktif dan antisipatif.
Seorang pemimpin juga manusia ada kalanya naluri manusia muncul. Sifat dan kesalahan dalam diri manusia juga menjadi kelemahan seorang pemimpin, tidak mewajibkan seorang pemimpin harus perfect tapi bagaimana seorang pemimpin tersebut mampu membuat tindakan, keputusan, dan sugestinya mengarah kepada hal benar sesuai dengan kemampuannya.
Seperti ungkapan pemimpin adalah pendosa dimana seorang manusia yang penuh akan kekurangan dan dosa. Mimpi dan pemimpin merupakan kata yang masing-masing punya arti dan makna, kisah pemimpin yang memiliki mimpi, kisah pemimpin yang memiliki kewenangan , kisah pemimpin yang punya banyak keinginan dan kisa pemimpin yang memiliki tujuan untuk kelompok maupun anggota.
Mungkin itu cerita dan pembahasan tentang pemimpin banyak hal yang harus dipersiapkan jika kita ingin menjadi seorang pemimpin yang cukup bagus, karena tidak ada pemimpin dikatakan sempurna selama dia masih mejadi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H