waktu yang masih tersisa,
banyak hal yang selalu aku tunda,
hingga mentari tak mau lagi menampakkan cahaya,
kini tergantikan dengan gelap gulita,
berapa detik waktu yang terbuang,
hingga menyisakan kertas berdebu nan usang,
tak satupun tulisan bisa terpajang,
penyesalan kian mulai datang,
 hari hari ku penuh lamunan,
tak terpikir arah juga masa depan,
apalagi cuan dan kerjaan,
hanyalah malas dan mageran,
cukuplah dalam meratapi nasib,
jangan sampai prestasimu rasib,
masih ada kesempatan untuk sesuatu yang ajaib,
lakukan semua itu dengan tertib,
tak perlu menunda selagi masih mampu,
tanpa kau harus lambaikan ke dua tanganmu,
bangkitalah dan terus maju,
sampai kau tak lagi punya rasa jemu,
Al-Faqiir
Teluk, 20 Ramadhan 1445 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H