Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My First Kiss... (Bagian II)

14 Februari 2019   20:25 Diperbarui: 14 Februari 2019   23:59 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar bibir, sumber : Warta Kota - Tribunnews.com

Aku kemudian berlutut menghadap Yanti sembari memberikan cincin dan berkata, Yan, aku mau melamarmu, mau kah kamu menjadi istriku?"

Yanti terperanjat, terpana ketika aku memasukkan cincin tadi ke jari manis tangannya. Ia lalu memelukku sambil berteriak, "aku mau jadi istrimu...!" Seketika orang di sekitar kami bertepuk tangan. Sebuah siulan kuat dari arah kiri membuatku tertawa, "thanks bro" teriakku juga...

Seperti biasanya suasana hening meliputi kamar Yanti di rumah sakit. Tapi suasana itu berbanding terbalik dengan yang kami rasakan di dalam pikiran kami masing-masing. Plafon kamar pun tampak seperti bermandikan ribuan cahaya bintang yang begitu indah. Tak ada yang pernah tahu akan hari esok. Biarlah esok menjadi urusan esok saja. Malam ini kami ingin berduaan saja menikmati valentine ini.

Sebelumnya aku sudah berbicara kepada perawat di nurse station. Di kamar 711 ada "dua orang pasien dalam satu ranjang" Aku sudah membawa stetoskop, thermometer dan tensi sendiri, jadi suster tidak perlu repot mengurus pasien. Sekotak coklat plus bolu gulung ternyata cukup ampuh mengurangi volume tawa para suster di situ. "Happy valentine ya suster..." kataku seraya pergi.

"Makasih dok, happy valentine juga..."

Aditya Anggara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun