Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My First Kiss... (Bagian II)

14 Februari 2019   20:25 Diperbarui: 14 Februari 2019   23:59 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar bibir, sumber : Warta Kota - Tribunnews.com

"Ntar lagi deh, belum laper" kata Yanti sambil tersenyum.

"Ayo dong sarapan dulu, dikit juga gak papa, supaya bisa makan obatnya. Aku suapin ya" Astaga naga! ngomong apa aku barusan!

"Iya deh, aseek disuapin..." kata Yanti sambil tertawa.

Puji Tuhan, Alhamdulilah, Om Shanti Shanti Shanti... bisikku lega. Untunglah responnya positif! Aku ini memang harus berhati-hati. kalau dalam dunia per-udangan, aku ini lagi melting (proses perubahan cangkang) "AKA" kasmaran. Kondisiku tidak sebaik biasanya, makanya suka bertingkah atau mengucapkan hal-hal aneh. Aku kemudian meletakkan lembaran tisu di bawah dagu Yanti dan mulai menyuapinya.

Tak lama kemudian aku berbuat gila lagi dan cenderung asusila. Tetiba aku berkata lembut, "Yan, aku mau mengatakan sesuatu, tapi kamu jangan tersinggung ya.." 

Yanti terlihat kaget, "Apaan sih Fer..?" katanya sedikit cemas.

"Kamu janji dulu gak marah" kataku serius.

"Iya aku janji" kata Yanti kini semakin cemas

"Aku pengen cium kamu..." kataku tertahan....

Tetiba bumi berhenti berputar pada porosnya. Sang waktu menghentikan langkahnya. Aku termangu "menunggu sakratul maut!" memang bibir ini sudah lama menjadi pengangguran. Yanti kemudian meraih kepalaku menuju ke arahnya, dan kenangan lima belas tahun yang lalu itu pun terulang kembali. Seketika aku melayang dalam alam tanpa gravitasi bumi.

Bumi belum juga kembali berputar ketika aku membuat sebuah pengakuan kepada Yanti, aku tidak pernah berhenti mencintainya... Tapi dia kini mulai marah dalam linangan air mata, "Kenapa kamu gak pernah bilang? Kenapa kamu biarkan aku menikah dengan orang yang tidak kucintai untuk kemudian seketika bubar juga? Kamu jahat Fer.." isaknya lagi sambil memelukku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun