Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

BTP (Basuki Tanpa Purnama)

29 Januari 2019   18:37 Diperbarui: 29 Januari 2019   18:59 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran sebuah keluarga, sumber : pixabay.com

Tampaklah gambar tato Hanoman sedang makan pisang di bokong mereka itu... "Aih..." teriak cewe-cewe cantik, para pacar dan selingkuhan YMPA BTP. Ternyata bukan hanya mereka seorang saja yang pernah melihat gambar tato Hanoman sedang makan pisang itu di bokong YMPA BTP...

Sudah lewat tengah malam, kedua wanita itu, Sriminten dan Ling ling belum juga berhenti menangis. Air mata mereka yang terjatuh kemudian berubah menjadi anak sungai yang mengalir menuju gubernuran. Langit pun berubah menjadi gelap dan menumpahkan hujan sebanyak mungkin. Seketika terjadi banjir besar di gubernuran yang menghempaskan segalanya.

YMPA BTP yang dalam keadaan mabok berat karena penyesalan mendalam kemudian terhanyut oleh banjir itu dan tidak pernah diketemukan lagi. YMPA BTP pun menyusul ayahnya. Datang kedunia ini dengan keadaan telanjang dalam kemiskinan, dan pergi dengan tidak membawa apa-apa jua. Sebelum menutup mata, Ahong kemudian menyanyikan "lagu kebangsaan" mereka dulu, "Heaven"

Aditya Anggara


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun