Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

BTP (Basuki Tanpa Purnama)

29 Januari 2019   18:37 Diperbarui: 29 Januari 2019   18:59 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran sebuah keluarga, sumber : pixabay.com

Provinsi baru ini bernama DIB (Daerah Istimewa Boyolali) yang berbatasan langsung dengan DIY di Selatan, Salatiga di Utara, Solo di Timur dan Magelang di Barat. Ahong kemudian didapuk secara aklamasi menjadi gubernur pertama dengan gelar Yang Mulia Pangeran Agung Basuki bin Tjahaja Permana.

YMPA BTP (Yang Mulia Pangeran Agung Basuki bin Tjahaja Permana) ini tidak boleh lagi dipanggil dengan sebutan Ahong karena Ahong sudah berlalu katanya. Sesiapa yang menyebutnya Ahong akan didenda dan dihukum. Pergub-nya menyusul setelah Ahong eh YMPA BTP dilantik menjadi gubernur oleh presiden baru... Om Wowo!

Malam itu langit sangat cerah dipenuhi oleh bintang-bintang yang bertaburan di angkasa. YMPA BTP berdiri seorang diri di balkon lantai atas rumah dinas gubernuran yang baru saja dibangunnya itu. Di lantai bawah dan halaman gubernuran penuh sesak para undangan dan tamu VIP untuk merayakan berdirinya DIB. Warga masyarakat juga tumpah ruah di jalanan. Sebuah panggung hiburan pun tersedia disana.

Inilah untuk pertama kalinya YMPA BTP datang kembali ke Boyolali setelah puluhan tahun berlalu. Esok dia akan dilantik menjadi gubernur di gedung gubernuran yang megah ini. Dulu dia tinggal disebuah rumah petak sempit dan kumuh tetapi kini dia tinggal dalam sebuah istana yang megah. Perjalanan hidup ini memang tidak pernah ada yang tahu.

Tetapi apakah YMPA BTP bahagia dengan keadaannya sekarang ini? Sama sekali tidak! Dia justru merasa kesepian. Dia telah mendapatkan hampir semua impian dari para lelaki. Harta, Tahta dan juga para wanita cantik. Tetapi YMPA BTP merasa itu semua cuma fake, dan kepura-puraan belaka. Seketika dia mengingat nasib tragis ayahnya. Sekiranya dia jatuh miskin, maka semuanya akan pergi juga meninggalkannya.

Bintang-bintang di langit itu seketika mengingatkannya kepada seseorang, Ling ling! Dulu itu ketika langit cerah, mereka sering menatap angkasa untuk melihat bintang. Ahong tidak mengerti sama sekali soal bintang. Ling ling lalu menjelaskan rasi bintang yang juga berfungsi sebagai penunjuk arah itu. Sesekali Ahong mencuri cium pipi Ling ling ketika ia menjelaskan rasi bintang itu. Seketika pipi itu merona merah, membuat para bintang di langit sana tersipu malu ketika melihatnya.

Serrr... darah Ahong menggelegak seperti akan meloncat dari ubun-ubunnya. rasanya tak terkatakan, hingga mampu melupakan sejenak segala kemiskinannya. "Harta yang paling berharga adalah mencium pipi pacar" bisiknya ketika itu. Lagu "Heaven" dari Bryan Adams pun didapuk menjadi "lagu kebangsaan" mereka ketika itu.

Tanpa terasa air mata kerinduan mengalir di pipi YMPA BTP. Tapi dia segera menyekanya. Ketika itu dia hidup dalam kemiskinan, dan dia benci kepada kemiskinan dan orang miskin! YMPA BTP kemudian turun ke bawah untuk menemui para tamunya.

Tak lama kemudian kehebohan terjadi. Ada dua orang wanita yang terlihat miskin memaksa masuk untuk menjumpai YMPA BTP, tetapi dia tidak mengenalinya. Sebaliknya mereka itu sepertinya kenal betul kepadanya. Tetapi YMPA BTP mengacuhkannya saja. Sebab siapa di Boyolali ini yang tidak kenal nama YMPA BTP sesumbarnya sambil tersenyum mengejek

"Hong, aku ini ibumu dan ini Ling ling. Masak kamu lupa sama kami? 20 tahun ini Ling ling tetap setia menunggumu, tapi tidak pernah ada kabar darimu!" kata ibu tua itu sambil menangis tersedu-sedu. YMPA BTP terkejut. Berarti kabar kematian ibunya itu tidak benar adanya! Dan dia baru saja menyadari kalau selama ini dia itu tidak pernah memperdulikan ibunya dan Ling ling.

YMPA BTP seketika merasa malu, tetapi dia kemudian mengeraskan hatinya. "Usir kedua orang ini, aku tidak mengenal mereka!" teriaknya kepada ajudannya. Sekuriti kemudian mengamankan kedua wanita itu keluar. Sebelum pergi, ibu tua itu berkata, "Hong aku ini ibumu, ini buktinya kalau aku ibumu dan ini Ling ling..." katanya sambil meloloskan sarungnya dan memperlihatkan bokongnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun