Mohon tunggu...
Yadi STP MM
Yadi STP MM Mohon Tunggu... Penulis - Science Content Writer PT Algarosan Nusantara

Berasal dari Rangkasbitung sekarang tinggal di Surabaya. Bekerja sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel Cerita Ksatria Ilalang Bab 52 Guru dan Murid

11 Juni 2022   22:50 Diperbarui: 12 Juni 2022   03:57 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Syukur nyai, kamu sudah bisa ingat kembali, dua hari dua malam kamu tak sadarkan diri..."

Nini Gunting Pamungkas berkata pelan kepada Dewi Sekar. Terdiam beberapa saat. Kemudian kembali melanjutkan ucapannya.

"Waktu itu guru hendak mengunjungi Padepokan Ki Buyut Putih...setelah lelah mencari kamu yang katanya menghilang entah kemana...tak di sangka justru guru menemukan kamu sedang bertarung dengan Ki Tapa....guru memang sengaja tidak membantu kamu, karena kelihatannya Ki Tapa tidak berniat mencelakai kamu...guru tahu seberapa dalam ilmu Ki Tapa...karena guru sendiri pernah beberapa kali bertarung dengannya...ilmunya sangat tinggi...bahkan ketika guru bersama kakang sepuh Anom mengeroyoknya, dia mampu mengimbangi kami, memang kami tidak kalah namun juga tidak menang dari Ki Tapa...kalau dia berniat mencelakai kamu, tentunya kamu sudah mati di tangannya dalam sekejap saja...namun guru tidak menyangka kamu justru terpeleset dan jatuh ke dalam jurang itu...untunglah kamu sempat tertahan oleh beberapa dahan pepohonan yang ada di dasar jurang sehingga nyawa kamu bisa selamat dan guru masih sempat membawa kamu ke tempat ini..."

Nini Gunting Pamungkas bercerita panjang lebar kepada Dewi Sekar.

Dewi Sekar menghela nafas mendengar cerita gurunya, dalam hati dia bersyukur masih di beri kesempatan untuk hidup lebih lama. Tiba-tiba dia teringat dengan Jaka Someh. Dewi Sekar berusaha bangun dari tidurnya, namun kepalanya menjadi pusing sehingga dia kembali urung bangun dari tidurnya.

"Sudah...sudah nyai kamu jangan memaksakan diri...lebih baik sekarang kamu tetap beristirahat...tunggu sampai benar-benar pulih..."

Nini Gunting Pamungkas memegang pundak Dewi Sekar dan berusaha menidurkannya kembali. Dewi Sekar hanya bisa pasrah.

Keesokan harinya Dewi Sekar sudah mulai bisa bangun dari tidurnya meskipun baru sebatas duduk. Nini Gunting Pamungkas dengan telaten merawat muridnya. Bahkan menyuapinya dengan penuh kasih sayang.

Satu mingguan, Dewi Sekar sudah mulai bisa berjalan kembali, meskipun masih dengan tertatih-tatih.  Hatinya tidak sabar dan selalu memikirkan keadaan Jaka Someh. Perasaannya mulai dipenuhi rasa rindu kepada suaminya itu.

"Bagaimana kabar Kang Someh sekarang ya...apakah dia berhasil melaksanakan perintah Rama, semoga saja tidak terjadi apa-apa kepadanya..."

Dewi Sekar berkata sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun