Raden Karta kemudian melirik kepada Dewi Sekar, keponakannya. Dia berkata dengan suara yang pelan.
"Bagaimana nyai...kamu masih bisa menerima  Jang Someh seperti itu...?' tanya Raden Karta.
"Saya terserah kepada mamang saja, bagaimana baiknya..."Â
Kata Dewi Sekar yang telah menyerahkan keputusan ke tangan pamannya. Kepalanya tertunduk, sambil tangannya memainkan ujung kain bajunya.
Jaka Someh merasa heran dengan percakapan mereka yang terkesan berbisik-bisik. Dia  belum menangkap maksud dari percakapan mereka.
" Â Jang Someh, begini..."Â
Raden Karta berbalik ke arah Jaka Someh.
"Iya, Bapak...." kata Jaka Someh mendadak tegang.
"Begini  jang Someh, Bapak  bermaksud untuk menjodohkan kamu dengan keponakan Saya,  yaitu Dewi Sekar....ehmm...bagaimana menurut pendapat  kamu...?"
Dengan suara yang cukup jelas, Raden Karta mengungkapkan keinginannya untuk menikahkan Jaka Someh dengan Dewi Sekar. Bagaikan mendengar petir di siang bolong, Jaka Someh merasa sangat kaget.
Dia terdiam cukup lama, terhenyak mendengar ucapan Raden Karta.Â