Dewi Sekar merasa ikut bersimpati terhadap keadaan yang di alami oleh keluarga pak Sumantri dan warga kampung lainnya
"Iya kang Someh...tidak apa-apa ...lagi pula itu kan memang punya akang...justru saya merasa senang kalau akang bisa berbagi dengan mereka..."Â
Jaka Someh tersenyum ke Dewi Sekar
"Terima kasih  Nyai..." Â
Pak sumantri juga mengucapkan terima kasih kepada Dewi Sekar, kemudian dia membawa sekarung beras yang sudah dicampur dengan jagung, yang diperkirakan akan cukup untuk cadangan makan selama 2 bulan. Â Jaka Someh merasa bahwa perbuatan Ki Jabrik dan anak buahnya memang sudah kelewatan. Mereka telah memeras warga di berbagai kampung, sehingga hidup masyarakat menjadi menderita seperti ini. Kemiskinan jadi bertambah banyak dimana-mana, dampak dari kedholiman yang dilakukan Ki Jabrik dan gerombolannya. Jaka Someh berpikir mungkin dia pun harus melibatkan diri untuk menghentikan perbuatan Ki Jabrik dan anak buahnya yang bertindak sewenang-wenang kepada masyarakat.
Malam itu Jaka Someh berniat untuk membuat ladang jagung di tanah lapang di sekitar tempat itu, agar di kemudian hari warga kampung dapat memanennya. Setelah Dewi Sekar Harum tertidur, Jaka Someh pergi ke rumah pak Sumantri untuk meminjam cangkul. Â Meskipun heran, pak Sumantri meminjamkan cangkulnya tanpa banyak bertanya apa-apa kepada Jaka Someh. Malam itu Jaka Someh membuat ladang jagung.
Menjelang subuh dia telah menyelesaikan pekerjaannya, mulai dari mengolah tanah, memasukan benih-benih jagung ke lubang-lubang tanam kemudian menyiramnya dengan air. Setelah itu, Jaka Someh pergi ke suatu sungai kecil untuk membersihkan diri dan berwudhu, setelah itu dia melaksanakan salat subuh. Setelah shalat subuh, barulah dia bisa beristirahat dan tidur, sampai matahari pagi mulai bersinar hangat. Jaka Someh pun terbangun dan mulai menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Dewi Sekar.
Selesai sarapan mereka kembali bersiap-siap untuk meninggalkan tempat itu. Sebelum pergi, Jaka Someh dan Dewi Sekar berpamitan kepada Pak Sumantri. Tidak Lupa Jaka someh juga mengembalikan cangkul milik pak Sumantri. Jaka Someh berkata kepada Pak Sumantri
 "Pak, saya sudah menanam jagung di lahan itu, semoga Bapak berkenan merawatnya,  Insya Allah dalam kurun waktu 2 bulan lagi sudah bisa di panen, silahkan Bapak ambil, dan Bapak bagikan kepada warga yang membutuhkan".Â
Pak sumantri kaget, dia baru mengerti kenapa Jaka Someh meminjam cangkulnya tadi malam.
"Waduh terima kasih sekali kang... tidak tahu lagi... saya sekeluarga  harus membalas kebaikan akang dan Nyai dengan apa...saya sekeluarga hanya bisa mendoakan akang dan Nyai semoga selalu dalam Lindungan yang maha Kuasa, selalu dalam keadaan sehat, aman, selamat dan lancar dari semua urusannya. Aamiin..."Â