"Van, aku ingin kauatur semua rencanamu itu. Besok malam!" pintanya.
"Besok? Kau yakin?" tanyaku sedikit ragu.
"Tentu saja, itu ide yang bagus. Bukankah kaubilang itu biasanya berhasil?"
"Bukan itu maksudku, Nik. Tapi ... bagian pekerjaannya, dia tidak akan senang."
"Aku punya alasan, dan itu yang terbaik!" tegasnya yakin.
Aku hanya bisa menyanggupi. Dan kuharap ini akan berjalan mulus.
* * *
Magnolia menatap Pak Edy dengan sorot tak percaya dan juga memelas.
"Tapi apa salah saya, Pak?"
"Kau tidak melakukan kesalahan apa pun, hanya saja ... kau tidak bisa lagi bekerja di sini," jelas Pak Edy dengan nada yang tidsk yakin.Â
"Tapi saya membutuhkan pekerjaan ini, Pak. Kalau Anda memecat saya, bagaimana nasib Ibu dan adik saya?" serunya memohon sebuah kemurahan hati dari atasannya.