Dimas tertegun.
"Sebaiknya kamu pergi!" usirnya.
Dimas kian tertegun, tak percaya dengan sikap Sonia, "ap-apa?" gadis itu mengusirnya. Apakah dia tidak tahu kalau sejak kemarin ia sangar mencemaskannya?
"Kamu nggak denger ya, Sonia menyuruhmu pergi!" timbrung Ryan. Kini mata Dimas kembali ke arah Ryan, "kamu nggak usah ikut campur!" serunya.
"Ikut campur!" tukas Ryan, melangkah ke sisi Sonia. Meletakan satu tangannya menyeberangi punggung Sonia dan mendaratkannya di bahu, seperti memeluknya dari sampingnya, "tentu aku berhak ikut campur, karena sekarang aku pacarnya!" pamernya.
Mata Dimas benar-benar molotot hendak meloncat keluar dari tempurungnya, apa ia salah dengar...atau Ryan hanya bercanda? Rasanya tidak mungkin jika itu benar, ia tahu pasti bahwa Sonia sama sekali tak menyukai Ryan. Dan tempo hari..., Sonia baru saja mengakui bahwa dirinya mencintainya dan Rocky. Dimas mengalihkan pandagannya ke mata Sonia. Memberikan sorot permohonanan agar gadis itu berkata tidak. Tapi apa yang ia terima, kilatan di mata Sonia justru membenarkan ucapan Ryan. Gadis itu juga tak mengelak saat Ryan merangkulnya. Dimas mengatupkan rahangnya dengan keras, hingga giginya beradu dan bergemeratak lirih. Ia menggeleng lemah, entah apa arti gelengan itu!
Â
---Bersambung.....---
Â
©Y_Airy | Wild Sakura (season 1)
Â