Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

100 th [ The Bride and The Eclipse ]

9 Maret 2016   20:31 Diperbarui: 9 Maret 2016   22:16 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiffanipun mulai panik, ia segera menelpon Soni.

"Son, Anna ilang!"

"Apa, ilang. Jangan becanda Fan?" Soni masih belum panik, "siapa yang becanda, kata pemilik rumah ini emang Anna numpang pipis di kamar kecil di belakang rumah. Tapi sekarang nggak ada, aku cuman nemuin antingnya doang!" katanya mulai menangis.

"Serius?"

Roy mendekat, "Anna ilang!" seru Soni. Lalu keduanya langsung berhambue meninggalkan mobil.

* * *

Anna membuka matanya perlahan, masih samar. Ia mengerjap beberapa kali, kepalanya masih sedikit pening oleh aroma yang ia hirup dari sapu tangan yang membungkamnya sampai pingsan. Lalu ia mencoba memperjelas pandangannya, hanya pepohonan yang ia lihat. Dan sosok seorang pria yang hanya ia lihat dari punggungnya.

Pria itu tengah menatap matahari yang sudah bersinar. Ya Tuhan, berapa lama dirinya pingsan? Ia mencoba menggerakan tubuhnya tapi ternyata kedua tangannya terikat. Ia duduk di sebuah kursi kayu, ia pun meronta. Matanya menatap garis-garis di sekitarnya. Ia mengamati garis-garis itu yang akhirnya ia mengenalinya seperti lingkaran yang di sebut lingkaran setan oleh para penganut ilmu hitam di negara barat. Ia mulai semakin panik.

"Kau sudah sadar?"

Suara itu amat ia kenali, ia mengangkat kepalanya untuk menatap dan memastikan. Ia membulatkan matanya lebar ketika memang benar, "Cedrix!" desisnya.

"Iya sayang, ini aku!" katanya mendekat. Pria itu berlutut di depannya, memungut wajahnya, "sebentar lagi kita akan bersama, selamanya..., aku akan melepaskanmu dari tubuh tak abadimu ini!" bisiknya, Anna menatapnya dengan tatapan aneh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun