Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 42

26 Februari 2016   19:01 Diperbarui: 8 Maret 2016   09:55 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau masih sangat terobsesi terhadapnya, jujur, aku juga suka dengan keberaniannya!"

"Val, izinkan aku untuk membereskan Anthony. Aku tidak mau dia menyinggung soal kita di pengadilan!"

"Kau jangan kuatirkan itu, Anthony bukan bagianmu!"

"Lalu aku tetap harus diam bersembunyi, tanganku sudah sangat gatal!" kesalnya membanting gelas di tangannya, "ikuti saja peraturanku, akan ada waktunya kau beraksi!" suruh Valent. Pria itu mendengus kesal lalu beranjak.

Sesuai dengan permintaan Rizal, jenazahnya di bawa ke Jogja untuk dimakamkan di sana. Kedua orangtuanya juga melihat wajah putranya untuk terakhir kalinya. Meski selama belasan tahun mereka hanya berkomunikasi melalui telepon, tapi berita duka itu tetap memukul dada mereka. Rizal memilih jalan itu untuk melindungi Liana, dan mereka sudah menyetujuinya sejak awal.

Liana menginap di rumah sederhana itu, begitupun Nicky. Kedua orangtua Rizal memperlakukannya seperti seorang putri, karena wanita itu memang masih mereka anggap sebagai majikannya, sejak Rizal membawa Liana pergi mereka berdua memang sudah tak bekerja lagi di kediaman Suryo Aditomo. Candra memecatnya, jadi mereka hanya menggarap lahan mereka dan menjalankan usaha kecil-kecilan.

Nicky menatap istrinya yang sedang bercengkraman dengan orangtua Rizal, hingga detik ini Liana belum mengucapkan sepatah katapun terhadapnya. Meski ia mengajaknya bicara, istrinya itu hanya menggeleng dan mengangguk saja, bahkan selalu menghindari kontak mata dengan dirinya. Mungkin Liana bertahan karena Rizal yang memintanya, jika tidak, mungkin wanita itu sudah minta cerai darinya.

* * *

Plakk!

Seketika wajah Anthony terlempar kesamping, cap merah tangan membekas di pipinya, "estás loco, Anthonio!" maki papanya, wajahnya garang memendam amarah. Ia langsung terbang dari Barcelona setelah berhasil di hubungi oleh pengacara putranya, ia tak sempat pulang dulu ke Santa Fe, itupun ia harus menunda beberapa pertemuan penting dengan rekan bisnisnya. Saking sibuknya linenya selalu sibuk juga.

"Kau pikir apa yang kau lakukan, kau sengaja mau mencoreng muka papa?" hardiknya, Anthony mengembalikan wajahnya lurus menatap papanya, "kau sudah melakukan tindak pidana dengan ceroboh, tanpa kau pikirkan dulu apa akibatnya!" kesal papanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun