Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia..., Putri Papaku!

20 Februari 2016   10:43 Diperbarui: 20 Februari 2016   19:48 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu mengataiku tak bermoral, tapi kamu memacari adikmu sendiri!" makinya dengan amarah, "pergi kamu, jangan dekati Trisna lagi!"

Ku tatap dia dengan amarah lalu ku lirik Trisna yang menggeleng padaku dengan linangan airmata, lalu ku bawa langkahku menyusul mama. Ku dengar suara Trisna memanggil namaku,

"Ken, jangan pergi!"

"Biarkan dia pergi, kamu nggak seharusnya berhubungan sama dia!"

"Ken..., Ken jangan pergi, aku cinta sama kamu!"

"Trisna!"

"Tapi pa..., aku hamil!" katanya perih, dan seketika semuanya senyap. Diam. Dingin. Hanya isakan lembut Trisna yang masih bisa ku dengar lirih yang membuat hatiku pilu.

Aku dan mama saling diam selama perjalanan, mama hanya menangis saja tanpa mengucap apapun. Dan ketika sampai di rumah aku langsung melenyapkan diri di dalam kamar, diam mematung untuk sekian detik. Masih berharap semua ini hanya mimpi belaka, gadis yang aku cintai, yang telah ku tanamkan benihku di rahimnya, adalah darahku, adikku. Dadaku rasanya mau meledak, begitu sakit dan pedih. Aku tak pernah jatuh cinta dan ketika aku jatuh cinta...,

"Arghhhhh...!" ku teriakan jerit yang melengking yang ku yakin mama bisa mendengarnya, ku sambar semua barang yang ada di dalam kamar hingga berhamburan tak karuan. Ku tinju semua yang bisa ku temui sampai darah muncrat dari kepalan tinjuku, lalu aku menangis sejadi-jadinya. Aku tak peduli!

Aku tak mengerti kenapa Tuhan tempatkan aku dalam garis seperti ini?

__________o0o__________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun