Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 33

27 Januari 2016   11:54 Diperbarui: 27 Januari 2016   12:22 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tercipta keheningan di ruangan itu, keduanya masih berdiri berhadapan. Dan kali ini, Anthony benar-benar merasa terhina dengan penolakan itu, ia sudah cukup bersabar selama ini. Mencoba menepikan dendamnya ketika ia menyadari ia benar jatuh cinta pada Liana. Tapi ia tidak akan menerima semua ini begitu saja,

Dengan kilat pria itu meraih pundak Liana dan mendorongnya hingga merapat meja, "apa hebatnya Nicky sampai kau begitu tergila-gila padanya!" teriaknya. Itu membuat Liana cukup tersentak, "dia hanya seorang pengecut, kau tidak seharusnya menikah dengannya Liana. Karena aku yang harusnya jadi suamimu, hanya aku!" nafas Anthony terlihat terengah-engah, matanya jadi cukup mengerikan.

Itu membuat Liana cukup takut, Anthony yang biasanya lembut padanya saat ini bisa segarang itu! Apalagi punggung bagian bawahnya terasa sakit akibat terkantuk meja.

Dua orang memasuki warung dan mereka tercengang dengan apa yang mereka temukan, mereka cukup mengenal pria yang sedang bersama pemilik warung itu karena keduanya adalah pelanggan tetap di sana dan sering melihat Anthony datang berlama-lama, juga ngobrol dengan pemilik tempat itu.

Liana dan Anthony menoleh, tapi sepertinya Anthony tak merasa terkejut.

"Ada apa Mbak?" tanya salah satu dari pelanggan itu, "e, e....tidak ada apa-apa!" sahut Liana tergagap, Anthony pun melepaskan Liana dari tangannya dan mundur tapi matanya masih terpatri pada mata wanita itu. Tanpa mengucap apapun ia pun beranjak meninggalkan tempat itu. Liana masih terpaku.

Terlihat dua orang itu memperhatikan Anthony hingga keluar lalu menoleh Liana yang masih terdiam dalam posisinya, "apa pria itu menyakiti mbak?" tanya salah satunya.

Liana menghela nafas, "tidak, kami baik-baik saja!" katanya berbalik dan berjalan ke wastafel, membuka kran dan mencuci tangan, tapi itu hanya untuk pengalihan. Ia masih sedikit syok, dan ucapan Anthony masih mengganggunya. Apa maksud pria itu dengan mengatakan bahwa harusnya dia yang jadi suaminya, siapa sebenarnya Anthony?

* * *

Ivana mengemudikan mobilnya sambil meliriki Nino yang pulas di atas babychair di sampingnya, Nicky menyuruhnya untuk pergi dari rumah itu. Ia tahu sejauh ini ia masih tak mampu mengalihkan Nicky dari Liana meski wanita itu sudah tersingkir dari rumah. Sepertinya Nicky benar-benar jatuh cinta pada Liana, atau....itu hanya karena wasiat kakeknya? Tapi apapun itu, ia inginkan masa depan yang baik untuk Nino.

Untuk materi itu bukan masalah karena dirinya memiliki segalanya, tapi Nino butuh seorang ayah. Seorang ayah! Tapi apakah yang telah ia lakukan selama ini? Bagaimana jika suatu saat nanti Nino tahu yang sebenarnya, apa yang telah ia lakukan hanya demi bisa memberikannya seorang ayah? Apakah Nino akan mengerti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun