"Nicky tak berusaha untuk membawamu kembali padanya, Liana. Dia membiarkanmu tetap di sini, mungkin....dia juga tak pernah mencintaimu!"
Liana menggeser arah matanya, "aku bisa membuatmu bahagia," lanjut Anthony, "kami masih menikah!" potong Liana tanpa mengembalikan pandangannya.
"Ya, hanya secara hukum. Tapi pada kenyataannya, kalian sudah berpisah, kalian bukan suami istri lagi!"
Liana menoleh kembali pada pria itu, "apa yang sebenarnya kau inginkan, kenapa kau selalu menggangguku?" tanya Liana sedikit keras, Anthony membalas tatapan itu dengan lebih tajam.
"Yang aku inginkan, kau tahu apa yang aku inginkan!" sahutnya, "kau, aku menginginkanmu. Aku bisa membuatmu bahagia, aku akan memberikan apapun yang kau butuhkan, apapun Liana. Kau hanya tinggal menceraikan Nicky, kau bisa pakai pengacaraku!"
Liana mengepalkan tinjunya dengan geram, ia cukup merasa terhina dengan keinginan Anthony.
"Lalu setelah itu?" tanya Liana dengan gerutu,
"Kita bisa hidup bersama, hanya kau dan aku, kita berdua. Bahkan tanpa Rizal!"
Sepertinya Anthony bersungguh-sungguh dengan hal itu, Liana memang menyadari sikap Anthony padanya selama ini, tapi ia tak menyangka kalau pria itu benar akan menyatakan perasaan dan keinginannya secepat itu. Bahkan dalam keadaan yang rumit seperti ini.
"Terima kasih, kau sudah peduli padaku. Tapi aku tidak akan bercerai dengan Nicky, kecuali dia yang menceraikanku terlebih dulu!"
Jawaban Liana cukup membuat Anthony menghela nafas dengan geram, Liana menolaknya. Kembali menolaknya secara jelas dan mentah.