Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 28

4 Desember 2015   15:43 Diperbarui: 17 Desember 2015   17:36 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan takut, aku hanya ingin sedikit ngobrol denganmu. Bagaimana kehidupan rumah tanggamu, apakah Nicky seorang suami yang baik?" tanyanya membuat Liana makin melotot. Orang itu kembali tersenyum, sebenarnya senyumannya itu membuatnya semakin tampan. Tapi bagi Liana itu membuat isi perutnya hendak meluncur keluar, tapi apa yang mau di muntahkan jika ia tak punya sesuatu dalam rongga ususnya hingga membuatnya merasa perih?

"Sepertinya garis keturunan itu.....tetap memiliki jalur yang sama, meski caranya berbeda. Apakah pria tua itu pernah menceritakan tentang kehidupan anaknya yang berantakan?"

Liana masih diam.

"Ok, kau tak mau bicara denganku. Tak masalah, aku tak akan memaksa, karena aku hanya ingin menyapamu saja. Agar nanti saat kita bertemu lagi kau sudah mengenaliku dengan baik!"

"Jadi....kau....benar....kau itu....?"

"Ya, ku rasa kita memang harus berkenalan. Tapi berhubungan sepertinya kau sudah tahu siapa aku, maka ...sudahlah!" ia bergerak maju, kedua pria itu pindah ke kursinya sementara dirinya pindah ke sisi Liana. Liana mulai resah, sepertinya pria ini memiliki niat buruk!

Pria itu mengeluarkan sebilah pisau dari sakunya, dan memberikannya kepada salah satu anak buahnya. Pria yang berjambang tipis itu menerima acungan pisau dari bosnya, ia pun segera mengerjakan tugasnya, membuka lipatan pisau hingga bagian mengkilat benda itu terlihat. Temannya memungut sebuah torch dan menyalakannya, api berwarna birupun tercipta di ujung benda itu, lalu bagian ujung pisau itupun di bakar di atas apinya. Liana melirik, ia mulai begidik, melihat pisau yang di bakar dalam api. Rasa takut mulai merayapinya, tubuhnya sedikit gemetar, apa yang akan pria itu lakukan padanya, mengulitinya?

"Kau sungguh tak mau bicara denganku, apa...kau mau ku buat tak bisa bicara selamanya?" ancamnya, Liana segera menolehnya, Pria itu memandang matanya dengan seksama. "huh...kau tak setakut yang ku pikirkan rupanya, jangan khawatir...aku tidak akan lakukan itu. Hanya.....aku ingin menitip pesan untuk suamimu, ku harap dia bisa menerima pesannya dengan baik!"

"Apa yang akan kau lakukan?"

Akhirnya Liana berbicara, memberanikan diri bertanya pada pria yang sudah di kenal sebagai psikopat sejak kecil. Pria itu tersenyum, "suaramu merdu juga, aku senang akhirnya kau tidak pelit untuk membiarkan aku menikmatinya!"

"Apapun yang akan kau lakukan, aku tidak akan takut!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun