Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 25

24 November 2015   10:52 Diperbarui: 24 November 2015   13:16 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nicky!" desis Jaya yang saat ini sedang tak ingin jadi penasehatnya, mungkin sebagai sosok seorang ayah saja melihat kondisi saat ini, tapi Nicky segera mengangkat tangannya pertanda ia sedang tak ingin bicara pada siapapun. Lalu ia melangkah ke ruang kerjanya saja.

* * *

Liana duduk terpaku di ranjang, tubuhnya jadi serasa batu. Ia tak mampu bergerak sedikitpun, ia yakin ia tak melakukan apapun dengan Rizal, ia tahu Rizal tidak mungkin berbohong padanya. Tapi bagaimana bisa Rizal tidur di sampingnya, dan bagaimana jika memang terjadi sesuatu?

Tidak, Tidak!

Liana menggeleng keras, ia menutup telinganya seraya menunduk. Kini pundaknya berguncang oleh isak tangisnya, siapa yang akan percaya kalau tidak terjadi apa-apa jika memang keadaannya seperti itu! Kenyataannya ia dan Rizal berada dalam satu ranjang.

Sepanjang sisa malam Liana habisnya dengan di temani airmatanya, sementara Nicky entah sudah berapa banyak wine yang masuk ke dalam perutnya di ruang kerja. Ia sampai tergeletak teler di atas meja kerjanya sendiri hingga pagi. Begitu Jaya masuk, pria itu sedikit tercekat melihat ada beberapa botol kosong berserakan di lantai, lalu ia membawa tubuh Nicky ke kamar miliknya saja, setidaknya kamar itu bisa di gunakan Nicky untuk beristirahat dan membersihkan diri. Bahkan hari itu Nicky tak masuk kantor.

Liana mencoba bersikap biasa di pagi hari, tapi ia tahu semua sikap yang semua orang tunjukan terasa kaku dan aneh, mungkin mereka tahu apa yang terjadi semalam! Nicky tidak muncul untuk sarapan pagi, padahal ia menunggunya di meja makan. Lalu ia menyingkir saja ke dalam kamar, ia tahu Nicky tidak akan keluar jika dirinya masih terlihat berkeliaran di rumah itu.

Nicky menghentikan langkah ketika melihat Ivana sedang bermain dengan Nink di ruang tengah dengan mainan yang berserakan di lantai. Suara tawa bahkan menggelegar dari mulut Ivana ketika putranya tertawa oleh godaannya. Sekilas yang ia lihat adalah Liana yang sedang bermain dengan anak lelaki itu, tapi ia segera menepis bayangan itu lalu menyingkir. Ivana melihatnya, ia ingin mengejar tapi ia tak bisa meninggalkan Nino sendirian. Tapi terlihat Nino sudah mulai mengantuk, maka iapun membuat susu lalu memberikannya pada anak itu dan menidurkannya, setelah susunya habis anak itu segera terlelap. Ivana menidurkannya saja di sana. Kebetulan di ruangan itu ada sofa lebar yang bisa untuk tiduran orang dewasa, jadi cukup aman untuk tidur anak kecil. Ia menaruh Nino di tengah, lalu di kedua sisinya ia taruh bantal agar tidak menggelinding, tapi biasanya anak itu cukup anteng kalau sedang tidur.

Nicky sedang berdiri di bibir teras ketika Ivana menghampirinya, "aku sempat terbangun semalam, maaf...aku tak bermaksud menguping. Tapi teriakanmu cukup kencang!"

Nicky hanya diam tak menyahut, Ivana berdiri di samping pria itu, "aku kan sudah bilang padamu, Rizal itu tidak bisa di percaya.....,"

Liana keluar dari kamar karena ia jengah berdiam diri di dalam kamar saja, tapi ia melihat Nino yang bangkit dari sofa besar di ruang tengah, anak itu kelihatan bingung mencari ibunya lalu menangis karena tidak menemukan ibunya. Sontak Liana segera berjalan ke sana, apalagi ketika melihat Nino merangkat ke tepi sofa, Liana segera mempercepat jalannya yang terseret-seret. Tapi....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun