Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 25

24 November 2015   10:52 Diperbarui: 24 November 2015   13:16 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liana baru keluar kamar ketika mentari mulai merangkak naik, tak banyak yang ia lakukan karena pikirannya sedang kacau. Ia lebih sering menghabiskan waktu di taman bunga, dan entah apa yang ia lakukan?

Selama di kantor Nicky juga hilang konsen, bahkan ia hampir mengacaukan meeting penting. Tapi untunglah semua bisa kembali terkendali.

"Kau sedang ada masalah Nicky, kenapa denganmu hari ini?" seru Mela saat di ruangan bos besarnya itu, "tidak apa-apa!" sahut Nicky yang masih memejamkan mata, kepalanya ia senderkan di sandaran kursi, sedikit mendongak ke atas. Mela memperhatikan wajah pria itu lekat,

"Aku hanya heran, tumben sekali kau tidak profesional. Biasanya masalah sebesar apapun tak pernah mempengaruhi pekerjaanmu?"

Nicky membuka matanya perlahan, terlihat Mela sekarang berdiri di depan mejanya, memandangnya dalam, "belakangan terjadi masalah besar Mey, dan bukan hanya satu, secara bersamaan, aku hanya.....sedikit kacau!"

"Bisa ku lihat itu, tapi cobalah untuk tenang. Seperti dulu, kau selalu mampu menghadapi masalah dengan kepala dingin, dan di sini kami siap membantu kapan saja!"

Masalah kantor ok, banyak yang akan membantunya, tapi masalah pribadi, bagaimana? Haruskah ia meminta bantuan mereka, tidak kan?

Seperti malam sebelumnya, Liana duduk diam di meja makan hingga jarum jam menunjuk angka 10, kali ini di jam itu ia beranjak ke belakang. Duduk di depan kolam renang, dan Rizal mengamatinya dari jauh. Beberapa pembantu sudah mulai beristirahat, hanya orang-orang yang bertugas jaga malam yang masih terjaga, meja makanpun sudah di bereskan. Paling jika Nicky pulang ia akan membuka pintu dengan kunci serep jika pulang tengah malam.

Akhirnya Rizal menghampirinya saja, "Kau tidak akur lagi dengan Nicky sejak pembicaraan kita sore itu, apakah terjadi sesuatu tanpa sepengetahuanku?" tanyanya. Liana tak menjawab, "jika benar mungkin aku bisa menjelaskannya kepada Nicky,"

"Aku justru tidak tahu apa yang terjadi, Jal!" sahutnya tiba-tiba, "sore itu sepertinya Nicky memang marah padaku, entah karena apa, apakah mungkin dia melihat kita berdua di taman, tapi kita hanya bicara kan?"

"Apa dia tidak mengatakan sesuatu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun