Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Elgar

4 November 2015   23:53 Diperbarui: 5 November 2015   00:13 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya nek, nenek rajin sekali pagi-pagi. Nggak di bantuin?"

"Siapa yang mau membantu nenek!"

"Loh, pemuda yang tiap malam bermain biola itu...cucu nenek kan?"

Nenek itu malah menatapku dengan sorot aneh yang tak mampu ku terka, lalu ia tersenyum padaku dengan manis dan berucap,

"Iya cu, cucu nenek memang suka sekali bermain biola. Tapi....,"

Ku tunggu jawabannya yang membuatku sedikit tegang karena tiba-tiba wajah sang nenek mendadak sedih, "tapi cucu nenek sudah meninggal satu setengah tahun yang lalu!"

Jrengggggg......

Tubuhku kaku seketika, mataku membuka semakin lebar, mulutku juga terbuka tanpa suara. Tiba-tiba sekujur tubuhku gemetaran, kakiku seolah tak mampu menopang tubuhku lagi. Seluruh bulu yang tumbuh di tubuhku berdiri tegak olah ucapan sang nenek. Cucu nenek sudsh meninggal, lalu siapa yang setiap malam memainkan biola itu.

Siapa yang ku temui semalam, dan ku ajak bicara?

Dan aku berjanji akan datang lagi?

Tubuhku makin gemetaran, tiba-tiba mataku jadi berkunang. Lalu tubuhku ambruk seketika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun