Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tempat Terindah #33 ; Aku Iklas, Tapi Kenapa Rasa Sakit Ini Tak Mau Pergi

10 September 2015   20:18 Diperbarui: 10 September 2015   20:18 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Aku iklas....., tetapi kenapa rasa sakit ini tak mau pergi...., engkau tahu aku tidak bersalah, engkau mengetahui semuanya...., tolong bantu aku...., tolong aku untuk mengiklaskan semuanya!" isaknya pedih, ia menutupkan kedua belah telapak tangannya ke wajahnya.

Isakannya membuat Dwi yang satu sel dengannya terbangun, ia duduk dengan kesal, sebenarnya ia mendengarkan semua yang di ucapkan Alisa dalam do'anya. Ia menatap wanita yang masih mengenakan mukena putih itu dengan matanya yang masih sayu.

Entah sejak kapan, sejurus kemudian Dwi sudah duduk di samping Alisa, "kaya'nya kamu tenang banget tadi pas solat?" desisnya, seketika Alisa menyingkirkan tangannya dari wajah, menatap teman satu selnya itu. 

"Sori, tadi aku denger semua yang kamu ucapin saat berdoa. Jadi....kamu nggak melakukannya, maksudmu....bukan kamu yang menusuk temanmu itu?"

Alisa tak menjawab,

"Tapi kenapa kamu membiarkan dirimu sampai di sini, kalau aku jadi kamu aku pasti akan melawan. Setidaknya membuktikan kalau diriku nggak bersalah!"

"Saat itu posisiku tidak memungkinkan!"

"Tapi bukan berarti kamu harus diam kan, kamu nggak sepantasnya ada di sini. Apalagi sampai seumur hidup!"

Ternyata Dwi baik juga. Alisa tersenyum padanya, "terima kasih ya, tapi aku nggak apa-apa kok!" sahutnya, "aku doakan semoga kebenaran akan segera terungkap, dan kamu bisa bebas!"

"Terima kasih ya, ternyata kamu baik sekali!"

"Ya....selama di sini, aku lihat kamu nggak pernah berbuat ulah sih. Maafin aku ya, kalau kemarin-kemarin iseng!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun