Liana sedikit membuang muka ketika suaminya sampai padanya, baru beberapa jam lalu pria itu memujinya dan beberapa detik lalu dia bergandengan mesra dengan wanita lain.
"Kenapa kau lama sekali?"
"Bukannya kau justru senang jika aku menyingkir lama!"
Nicky terperanjat dengan jawaban istrinya, ia sadar Liana pasti cemburu melihatnya bersama Ivana.
"Liana, apa yang kau lihat tadi....!"
"Mungkin sebaiknya aku menunggumu di mobil saja!" potongnya, "dan mungkin seharusnya aku tidak ikut!"
"Kenapa kau bicara seperti itu, aku tidak punya hubungan apapun lagi dengan Ivana!"
"Kalaupun kau punya, aku tidak berhak melarangmu kan!"
"Liana, kenapa kau jadi aneh seperti ini?"
"Tidak ada yang aneh, seharusnya kau tidak mengajakku Nicky!" Liana memutar matanya ke sekeliling, "lihatlah, mereka menatapku seperti itu. Aku hanya membuatmu malu di sini!"
"Cukup Liana!" potong Nicky dengan lembut tetapi tegas, ia tak mau istrinya tersinggung, "aku tidak suka kau bicara seperti itu, sekarang kau adalah nyonya besar Harris. Jadi kau harus memiliki mental yang kuat, ayo...kita lihat, siapa yang berani menghujatmu!" seru Nicky memungut tangannya dan membawanya ke tengah acara. Liana hanya menurut dengan perasaan tidak menentu. Apa yang akan suaminya lalukan, tapi hal yang tak Liana duga terjadi. Nicky malah membawanya ke tengah beberapa pasangan yang sedang berdansa, ia berhenti di sana. Menghadap Liana dan langsung menempelkan tubuh istrinya padanya, tangannya yang masih menyatu dengan tangan Liana terangkat, menaruh tangan istrinya itu di pundaknya lalu tangannya sendiri meluncur ke pinggang istrinya. Ia segera membawa istrinya bergerak mengikuti musik yang mengalun syahdu.