* * *
Kubantingkan diri di kasur dengan kesal, Magie bahkan tak mau memberitahu secara pasti. Tak apa, asalkan sekarang aku bisa bernafas lega sejenak. Kuharap begitu, tak ada yang memburuku untuk sementara waktu.
Pagi ini, kulihat Keyra sudah menunggu di dalam mobilnya. Seperti biasa, pasti akan ada Charlie di sana. Kupikir kami hanya akan berdua, tapi apa hakku mengusir Charlie dari samping Keyra. Mereka lebih dulu berteman sebelum aku hadir, dan lihatlah ... jantungku kembali berderap setiap melihat senyum Keyra. Kuhempaskan diri di sisinya, "Pagi!" sapaku.
"Pagi, bagaimana malammu. Bisa tidur dengan nyenyak di rumah baru?" tanya Keyra.
"Belakangan aku tak bisa tidur nyenyak, senyaman apa pun kasurnya!" sahutku. Keyra melirik seraya tertawa kecil, tawa yang merdu.
Sesampainya di sekolah, seperti biasa kami pasti akan menemui loker kami dulu.
"Lepaskan aku!"
Aku menoleh mendengar suara Keyra, ia sedang melepaskan lengannya dari tangan Dean. Kata beberapa anak Dean memang sempat menjalin hubungan dengan Keyra dulu. Aku menghampiri mereka.
"Aku tidak suka kau dekat-dekat dengan anak baru itu?"
"Kau tidak berhak melarangku dekat dengan siapa pun!"
"Ada apa ini?" tanyaku.