Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

White Rose #11 ; Pelukan

3 Juli 2015   22:48 Diperbarui: 3 Juli 2015   22:48 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi....!"

"Dika, bisakah kita pergi sekarang?" pintanya, Dika terdiam. Ia tahu Mawar hanya ingin mengalihkan perhatiannya saja. "kamu tidak perlu takut!"

"Aku bilang aku tidak apa-apa, aku hanya....ingin pergi dari sini!"

Dika masih tak melepaskan pandangannya dari Mawar, ia tahu gadis itu tak mau dirinya sampai membuat masalah di sini. Dan ia juga tahu kalau gadis itu memang butuh pergi secepatnya. Dika pun mengangguk pelan, Mawar melangkah lebih dulu dan Dika mengikutinya seraya masih celingukan. Ia berharap tak ada yang mengenali dirinya atau Mawar akan terkena masalah. Tapi rasanya cukup aman, setelah di luar gerbang ia memandangi gadis itu dari belakang. Pandangannya terhenti di bagian pakaian yang kotor. Ia tahu pasti terjadi sesuatu lagi dan Mawar lagi-lagi mencoba menutupi itu darinya.

* * *

 Mela sama sekali tak mau bicara dengan Ricky meski pemuda itu berusaha menjelaskan hal yang sebenarnya. Mela memang sering marah padanya tapi baru kali ini dia melemparkan tamparan. Selama perjalanan pulang Mela terus mengumpati Mawar dalam hati, ia membenarkan ucapan Sharon bahwa Mawar itu memang suka cari perhatian para cowo. Nyatanya bukan hanya Jerry tapi juga Ricky yang di rayunya.

Padahal gadis itu terlihat sangat polos dan baik, apakah itu hanya kedok? Awalnya ia tak percaya dengan ucapan Sharon karena Sharon memang terlalu terobsesi dengan Jerry.

Dika dan Mawar duduk berjejer di depan danau, "apa yang kamu lihat tadi tak sepenuhnya seperti itu, aku memeluknya karena refleks saja setelah kak Ricky membuka pintu itu!" jelas Mawar,

"Tak perlu minta maaf, pasti ada yang menjailimu lagi. Kenapa kamu tidak melawan atau membalas?"

"Untuk apa, itu hanya akan membuat kita sama dengan mereka. Lagipula aku datang ke kampus kan bukan untuk membuat musuh!" sahut Mawar.

"Kamu menyukai Ricky?" tanya Dika tiba-tiba, membuat Mawar tertegun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun