Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

White Rose #11 ; Pelukan

3 Juli 2015   22:48 Diperbarui: 3 Juli 2015   22:48 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ricky terpaku dengan apa yang di lakukan gadis itu, dia memeluknya erat seraya menangis seperti yang di lakukan adiknya dulu. Ada getaran aneh yang menyergap ruang hatinya, saat itu Dika menghentikan langkahnya seketika melihat apa yang terjadi. Ia mengepalkan tinjunya geram, siap meninju siapa saja yang hendak menyapanya. Sebuah suara barang jatuh ke lantai membuat Mawar terjaga, ka baru sadar kalau dirinya memeluk seseorang. Perlahan ia membuka mata dan menarik dirinya, Ricky berdiri di depannya. Baru saja di peluknya dan menatapnya aneh, pandangannya beralih ke Mela yang menatapnya dengan cemburu. Kardus di tangannyalah yang menimbulkan suara saat terjatuh ke lantai.

Ricky menatap Mela, gadis itu terlihat marah sekali. Tanpa berkata apapun Mela segera menyingkir, "Mel!" seru Ricky tapi gadis itu tak menghiraukannya. Lalu iapun kembali menatap Mawar, kali ini dengan tatapan marah. Tatapan yang seolah menuduh bahwa gadis itu sengaja memeluknya di depan kekasihnya, "kak Ricky tadi itu....!" Mawar ingin menjelaskan bahwa ia memeluknya karena refleks tetapi Ricky malah pergi mengejar Mela.

"Mel!" ia mempercepat langkahnya untuk meraih lengan Mela, "Mel, dengarkan aku dulu!"

Mela menampik tangan Ricky dan memberikan sebuah tamparan ke pipinya, membuat Ricky terdiam seketika. Mela langsung melanjutkan langkahnya meninggalkan tempat itu, untuk sesaat ia terdiam tetapi setelah itu ia pun kembali mengejar Mela.

Mawar terdiam di tempatnya, tanpa sengaja ia telah membuat Ricky dan Mela bertengkar karena salah pahan. Seharusnya...., ia kembali menitikan airmata karena rasa bersalahnya.

Sebuah jentikan jari mengejutkannya, "Dika!" desisnya menatap pemuda itu yang juga menampakan kilatan tak suka dengan apa yang baru saja di lakukannya. Ia tahu Dika melihat semuanya, "aku tidak bermaksud seperti itu, harusnya aku tak memeluknya!" desisnya, "tidak di depan kak Mela!" airmatanya menggelinding.

Dia memperhatikan wajah gadis itu, seperti ada cap lima jari di salah satu pipinya. "apa yang terjadi, ada yang menyakitimu lagi?" tanya Dika, Mawar menatapnya. Ia menyeka airmatanya sendiri, "tidak!" sangkalnya.

"Lalu yang ada di pipimu itu apa, tidak mungkin kan kamu menampar pipimu sendiri?"

"Eh.... Ini...!"

"Katakan padaku siapa dia, biar ku hajar nanti!"

"Tidak Dika, tidak terjadi apa-apa!" katanya ,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun