"Ibu nggak berbuat apa-apa, apa itu yang namanya peduli? Ibu nggak mencoba menyelamatkan aku dari tangan ayah, Ibu sengaja membiarkan Indah terus di siksa. Kenapa Ibu nggak biarkan saja Indah mati tenggelam di kali!"
"Indah!"
"Ibu tahu, semua yang terjadi sama Indah itu salah Ibu. Ibu...yang membuat Indah jadi seperti ini!"
"Indah...!"
"Dan sekarang Ibu bilang Ibu peduli sama Indah, kenapa Bu. Kenapa baru sekarang Ibu peduli? Kenapa harus nunggu bapak mati dulu baru Ibu bisa peduli sama Indah, kenapa Bu?"
"Indah, maafkan Ibu!"
"Omong kosong semuanya!"
Aku pergi dengan menyenggol lengan Ibu, membuat tubuhnya sedikit limbung. Tapi belum juga jauh dari rumah seseorang sudah menyeret lenganku. Seseorang yang aku kenal.
"Indah, bisakah kamu tidak sekasar itu sama Ibumu?"
"Itu bukan urusanmu. Jadi....kamu sudah menjadi seorang penguping?" kesalku. "Aku sengaja ingin menemuimu, tapi aku mendengar kamu sedang bertengkar sama Ibumu!"
"Mau apa lagi kamu, Man?"