"Dia.....dia baik!"
"Hanya itu?"
"Apalagi?"
"Apa.....kamu menyukainya?"
"Apa?"
Ridwan spontan menoleh Nadine, "lihat ke depan!" seru Nadine karena mobil mulai oleng. Ridwan segera konsentrasi lagi menyetir, "maksudku....., seperti aku menyukainya....dia itu kan baik, sopan!"
Ridwan masih terdiam, ia merasa sedikit aneh karena Nadine mempertanyakan hal itu. Apakah mungkin Cheryl mengirim foto itu kepada Nadine setelah kejadian semalam, dan Nadine sedang mencoba mencari kebenaran?
"Tentu saja, pasti akan banyak orang yang menyukainya. Karena dia memang baik!" sahutnya.
Setelah itu keduanya sudah tidak membahas Alisa lagi, sikap Ridwan memang sedikit aneh saat membiacarakan soal Alisa. Dan itu membuat Nadine masih menaruh curiga, ia akan mencoba mencari tahu sendiri nanti.
Selama latihan Nadine mencoba memperhatikan Alisa, semakin hari Alisa semakin terlihat serius dan lebih baik dari penari lainnya. Jujur, itu membuatnya merasa sedikit iri, apalagi jika ia ingat perkataan Cheryl. Nadine mulai berlatih lebih baik, ia ingin memenuhi tanggungjawab sebagai penari utama di sanggar itu. Cheryl bisa melihat ada sedikit celah di antara Nadine dan Alisa, iapun akan memanfaatkan celah itu untuk membuat kerenggangan di antara mereka.
Apalagi pagi ini ia melihat Ridwan bersikap seperti biasanya terhadap Nadine, tapi ia tidak akan membiarkan hal itu berlangsung lama.