"Apa sebenarnya maumu, jika aku yang kau inginkan tak seharusnya kau melibatkan anak-anak!"
Ferian tertawa......
Tapi setelah itu wajahnya berubah geram, "beraninya kau bicara seperti itu, apa kau pikir kau suci? Lalu bagaimana dengan bayi yang tidak berdosa.....apa kalian memberinya kesempatan untuk hidup? Kalian mengincar kakakku, tapi kenapa kalian juga membunuh wanita dan bayinya yang tidak tahu apa-apa?" teriak Ferian.
"Aku minta maaf atas hal itu, tapi aku tidak membunuhnya. Aku justru berusaha membujuknya agar dia bisa keluar dengan aman!"
"Kau pikir aku percaya?"
"Kami tidak tahu kalau ada bayi di sana,"
"Kalaupun kalian tahu, apakah kalian tidak akan menyerang tempat itu. Itu tidak mungkin kan, kenyataannya.....kau membunuh istri dan bayiku!"
Danny menghela nafas, "aku tidak membunuhnya, aku berusaha menyelamatkannya!" bela Danny, "tetap saja mereka mati mengenaskan!" potong Ferian, "ada luka tembak di lengan Selina, bisa kau jelaskan itu?"
Ada kediaman sejenak, Danny mengingat kembali masa-masa itu. "istrimu menodongku dengan senjata api saat aku mencoba bicara dengannya, temanku pikir....aku dalam bahaya itu sebabnya dia membidik lengan istrimu!"
"Dia bahkan tak pernah menggunakan senjata api!" bela Ferian,
"Siapapun bisa memegangnya asalkan tersedia, apalagi saat mereka merasa terancam meski sebelumnya tak pernah menyentuhnya!"