"Apakah cairan-cairan ini....serum beracun itu?" tanya Sharon,
"Aku tidak tahu, tapi sepertinya.....ini serum yang lainnya!"
"Kalau kita bisa keluar dari sini ku rasa kita harus membawa barang-barang ini!"
"Itu sudah pasti!"
Sharon melangkah menjauh dari papanya, ia mendekati sebuah ruangan di dalam ruangan itu. Tepatnya berada di pusat ruangan itu, ada pintu kaca yang sepertinya hanya bisa di buka dengan keycard. Dan di dalam ruangan itu ada sebuah tempat yang menyerupai tabung yang lumayan besar, Sharon mengamati tempat itu.
"Papa, coba lihat ini!" teriaknya.
Danny menoleh dan menghampiri putrinya, ia ikut mengamati tempat itu dari luar kaca. "menurut papa apa isi dari tabung itu?" Danny tak menyahut, ia hanya diam memandang benda di dalam ruangan kaca itu. Apakah itu salah satu racikan gas beracun yang di ciptakan oleh Ferian? Sepertinya ruangan ini penuh dengan zat yang berbahaya, lebih baik ia membawa putrinya keluar dari ruangan itu.
"Sebaiknya kita keluar dari sini dan mencari Sammy, itu lebih penting dari sekedar membawa barang bukti!" ajaknya. Sharon merapat padanya, "aku jadi sedikit takut!" desisnya.
Danny menyentuh lengan putrinya yang menggandengnya, "jangan khawatir, papa akan menjagamu. Ayo!" katanya mengajak putrinya melangkah keluar. Tapi pintu itu malah terbuka, membuat keduanya menghentikan langkah. Ferian muncul memasuki ruangan itu, ia sudah tak terkejut karena ia memang tahu keberadaan Danny melalui kamera cctv. Beberapa orang bersenjata ikut masuk, di antara orang-orang itu ada Sammy. Tapi anak itu hanya diam terpaku tanpa reaksi.
"Sammy!" desis Sharon,
Danny sedikit menepiskan putrinya ke belakang tubuhnya, "tak ku sangka aku akan kedatangan tamu secepat ini!" seru Ferian dengan senyuman. "kau sungguh memiliki nyali yang besar karena datang seorang diri, tak heran......aku banyak mendengar tentangmu di media, bahkan di dunia international. Tapi biasanya.....semua orang pasti punya kelemahan bukan!"