Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Tempat Terindah #9 ; Patutkah Aku Membenci Dia?

23 Maret 2015   18:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:12 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alisa...., bagaimana kalau aku ikut pulang bareng kamu. Aku juga mau menjenguk tante Sinta?" pintanya. Alisa terdiam, "mungkin lain kali saja, aku juga mau ke tempat lain dulu!" tolaknya, ia memungut tasnya lalu pergi keluar. Nadine hanya memandangnya,

Ada apa sama kamu Alisa? Kenapa kamu jadi berubah sejak kemarin? Apa aku berbuat salah?

Nadine masih terus menelusuri fantasi kesalahannya, ia bahkan tak tahu dimana letak kesalahannya. Cheryl memasuki ruangan itu, membuyarkan lamunan Nadine.

"Ini bajunya, nggak usah di kembaliin juga nggak apa-apa kok!"
"Terima kasih ya!"

Cheryl hanya tersenyum manis.

Saat Alisa keluar dari sanggar, ia melihat mobil Ridwan baru saja merapat. Pria itu turun dari mobilnya dan menemukan mata Alisa yang sedang menatapnya. Ia hendak melangkahkan kaki untuk menghampirinya tapi Nadine keburu muncul bersama Cheryl di pintu keluar. Jujur, Ridwan cukup terkejut melihat Nadine bersama Cheryl bukan Alisa.

Nadine langsung berlari menghampiri Ridwan, "kamu sudah sampai, tumben nggak telat?" girangnya. Ridwan hanya tersenyum kecil, ia melihat Alisa yang memalingkan wajah dengan mata cemburu lalu melangkah untuk mencari taksi.

"Kalian bertengkar?" tanya Ridwan, Nadine tahu maksud Ridwan. "tidak, aku juga tidak tahu kenapa Alisa jadi sedikit menghindariku. Itu aneh?" sahutnya.

"Lalu sejak kapan kamu dekat dengan Cheryl?" tanya Ridwan penuh selidik, dari caranya menyebut nama Cheryl pria itu terlihat begitu tak menyukainya. Memang dulu Ridwan sempat tak setuju Nadine masuk ke sanggar itu, tapi Nadine terus bersikeras mau di sana.

"Eh...., itu hanya kebetulan. Bajuku rusak jadi Cheryl meminjamkan bajunya!"
"Cheryl?" heran Ridwan.
"Kenapa, kok reaksi kamu seperti itu?"
"Dia sepertinya tidak tulus!"
"Kamu ini bicara apa?"

Cheryl masih berdiri di tempatnya, ia memandang Ridwan dengan senyum nakal. Ridwan menoleh padanya, dan gadis itu melambaikan tangan dengan gaya menggoda. Tapi Ridwan segera memalingkan wajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun