Dasar, emang segitunya banget mau nikah sama aku?
Lho kenapa, Kamu nggak mau? Hayo....ada apa, kamu bahkan nggak telepon aku seharian?
Kan tadi pagi aku telepon?
Cuma itu, buat kasih tahu kalau seharian kamu bakal sibuk. Sibuk ngapain sih?
eh.....ada deh!
Kalimat itu ia tulis karena ia bingung mau menjawab apa. Akhirnya mereka saling berkirim pesan sampai ngantuk dan ketiduran layaknya ABG yang lagi kasmaran.
*****
Pagi itu seperti biasa Nadine mampir ke tokonya Alisa, tapi Alisa menolak berangkat bersama. Alapagi ada Ridwan bersama mereka, akhirnya Nadine berangkat lebih dulu. Dan ketika Alisa sudah datang ke sanggar sikapnya sedikit berubah. Ia seperti sedikit menghindari Nadine, hal itu tentu membuat Nadine heran. Saat istirahat, Nadine menghampirinya.
"Kamu kenapa sih, kamu lagi marah sama aku?" tanya Nadine. Alisa hanya menggeleng pelan tanpa suara, "apa aku berbuat salah, kalau iya tolong katakan aku salah apa?"
Alisa memungut botol air mineralnya lalu menengguknya seolah tak mendengar Nadine bicara, "Alisa, aku mohon, katakan sesuatu!" pinta Nadine. Ia terus merengek karena Alisa jadi begitu dingin.
"Aku hanya ingin sendiri, itu saja!" hanya itu yang terlontar dari mulut Alisa, ia terus berusaha menyendiri.