Sammy tertawa kecil, "aku tidak akan membiarkan kamu sendirian, kamu tahu siapa mereka?" tanya Sammy. Sharon menggeleng, "yang jelas mereka pasti musuh papa, siapa lagi!" sahutnya.
Keduanya melihat seluruh ruangan itu, mereka sadar mereka berada di dalam mobil box. "kamu tahu mereka membawa kita kemana?" tanya Sharon. "mana aku tahu, mereka menembakku dengan obat bius dan aku baru saja membuka mata!"
"Papa akan menemukan kita, cepat atau lambat!" desisnya. "sebelumnya kamu pernah di culik?" tanya Sammy, "tidak, ini yang pertama. Tapi papa ahli dalam memecahkan kasus, jadi aku tidak khawatir!"
"Dia akan menghabisi mereka semua, bukankah dia orang yang kejam dalam menghabisi penjahat!" cibir Sammy, "kenapa kamu tak memanggilnya papa?" tanya Sharon.
"Apa kamu akan mengijinkanku?"
"Kenapa tidak, kamu kakakku. Suka atau tidak....., aku justru merasa senang karena mulai sekarang akan ada yang menjagaku selain papa!"
"Apa dia kurang menjagamu?" guraunya.
"Dia bahkan terkadang over protektif, tapi yang membuatku jengkel terkadang dia begitu genit padaku!"
Sammy memandangnya dengan senyuman.
*****
Danny langsung mencegat taksi begitu keluar dari airport, ia menuju kediaman Farrel sesuai dengan alamat yang ia temukan di identitasnya. Pasti ada petunjuk di sana, begitu dapat informasi tentang pesawat jet itu ia langsung berlari ke bandara tanpa menunggu bantuan yang di tawarkan untuk ikut pergi bersamanya.