"Bagaimana, kau bisa melacaknya?" tanya Zane pada Teresa, Teresa mencoba menggunakan kekuatan pendengaranya untuk melacak Heidi dan Mac melalui getaran suara percakapan mereka. Tapi rupanya tak berhasil.
"Aku tak mendengar apapun!" jawabnya.
"Kekuatan mahkota itu sungguh luar biasa, kita harus mendapatkannya sebelum Ferdix!" seru Janet.
"Lalu bagaimana dengan Heidi?"
"Jika dia mati, mahkota itu akan keluar!" jawab Janet.
"Aku tak percaya kita harus membunuh Heidi!" desis Zane.
"Kenapa, kau menyukainya?" sinis Janet. "dalam kelompok kita tidak ada yang boleh jatuh cinta, atau kau juga ingin menjadi pengkhiatan seperti Mac!"
Zane diam, tudingan Janet membungkam mulut dan pikirannya.
"Akan ku coba dengan pikiranku, jika dia sedang melemah mungkin aku bisa menerobos!" seru Zane mengalihkan pertikaian. Ia meletakkan kedua jarinya di sisi kepalanya, memulai konsentrasi.
Tiba-tiba kepala ku pusing, sakit sekali. Seperti ada yang menerobos pikiranku. Itu pasti Zane, mencoba memasuki pikiranku dari jauh, sebelumnya dia tak pernah bisa melakukannya. Mungkin itu karena kekuatanku sedang melemah. Beberapa bulan dalam pelarian tanpa henti, telah menguras seluruh energi dan kekuatanku.
Terakhir kali aku ingat kenapa aku bisa lolos dari kejaran Ferdix adalah saat tubuhku bercahaya, mengeluarkan kilauan hangat yang akhirnya membawaku kembali ke bumi. Melewati dimensi yang berbeda.