Jesie kembali terisak dan membenamkan wajahnya.
Hari berlalu dengan suasana yang berbeda dari biasanya. Axel masih masuk sekolah selama beberapa hari, tapi ia tak melihat Jesie. Katanya ia ijin untuk beberapa hari. Setiap hari Reta datang ke rumah sahabatnya untuk mengajaknya ngobrol, meski yang di ajak bicara sama sekali tak menyahut. Reta bercerita hanyak hal. Hanya satu yang tak ia singgung, yaitu soal Axel. Karena hal itu pasti akan memnuat Jesie menangis. Berkat kehadiran Reta, Jesie sudah mau makan meski sedikit. Ia juga mulai bisa tersenyum lagi. Beberapa hari berpisah dengan Axel rasanya seperti sudah bertahun-tahun, setiap malam ia akan menangis sampai tertidur di atas bantalnya yang basah.
Seminggu setelah hari itu, Jesie kembali ke sekolah. Tapi sayang, giliran Axel yang memutuskan untuk tidak datang lagi ke sekolah. Ia melakukan rawat jalan di rumah, kondisinya juga makin memburuk. Itu karena dia tak pernah meminum obat yang di berikan dokter. Axel selalu memantau keadaan Jesie dari teman-temannya, dan ketiga temannya tahu hal itu dari Reta.
Axel merasa lega karena Jesie sudah kembali ke sekolah dan sudsh mulai terbiasa dengan keadaannya yang sekarang. Sepertinya gadis itu akan kembali seperti dulu, periang, pemberani. Semogabsaja Jesie akan baik-baik saja dan bisa melupakan dirinya dengan cepat.
**********
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H