Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sayap-sayap Patah Sang Bidadari ~ Inheritance ( Part 27 )

13 November 2014   21:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:53 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Mobil Nicky dan Rey juga sampai berantrian. Mereka memarkir mobilnya lebih dulu.

"Sudah, masuk saja. Lagipula dua cucu tn. William akan masuk bersamamu kan, kulihat keduanya cemburu melihat kita bersama!"
"Jangan ngawur!"
"Itu benar,"

Liana diam sejenak, sedikit menunduk lalu kembali mengarahkan pandangannya pada temannya.
"Kau tahu...., aku sangat senang kita bisa bersama lagi."

Aku yang senang bisa bertemu denganmu lagi, Liana.

"Kau orang yang pertama kali ku kenal sejak aku membuka mataku. Jika bukan karena kau....waktu itu....aku pasti sudah mati kelaparan!"
"Itu sudah lama berlalu Liana. Lupakan hal itu, sekarang kau memiliki kehidupan yang berbeda. Kehidupan yang jauh lebih baik, mungkin....semua ini memang sudah rencana Tuhan!"
"Bagaimana aku bisa lupa, aku tak akan berada di sini jika bukan karena kau. Mungkin aku sudah di neraka!"
"Jangan banyak bicara, cepat turun. Tuh lihat, dua orang itu terlihat sedang menunggumu. Aku tidak mau di hajar lagi oleh Rey!" serunya.

Oh, iya. Waktu ituk kan Rizal pernah di hajar Rey di bengkel karena terlihat sangat akrab dengan dirinya. Liana menoleh ke teras gedung, terlihat Rey, Nicky dan Daren masih berdiri di sana.

"Ok, kau benar. Sebaiknya aku turun sekarang sebelum dua orang itu memakan kita." liana membuka pintu mobil, menurunkan satu kakinya. Ia kembaki menoleh ke Rizal sejenak dan berseru, "ngomong-ngomong....kau tampan juga dengan penampilan barumu!" katanya lalu turun dan menutup pintu sambil tersenyum.

Rizal terdiam, Liana bilang dirinya tampan! Itu sungguh pujian....atau justru ledekan?

Liana menghampiri ketiganya.

"Kenapa kau lama sekali, pacaran dulu!" kesal Nicky.
"Apa!" spontan Liana dengan mata yang melebar.
"Kenapa dia bisa jadi supirmu?" tanya Rey.
"E.....," Liana tak tahu harus menjawab apa, ia ingat ancaman Rey tempo hari. "aku juga tidak tahu, katanya kakek memang menyuruh Jaya mencarinya kemarin!"

Nicky melangkah lebih dulu, di ikuti Daren. Liana dan Rey masih diam, Liana merilik Rey yang menatapnya. Aduh....tatapannya menakutkan! Akhirnya Liana melangkah mengikuti Nicky. Lalu Rey juga melangkah. Mereka memasuki Lift, semuanya diam selama lift bergerak naik ke atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun