Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bougenville Street ...

24 Februari 2015   20:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dia, dia orangnya!" seru suara itu, suara yang ku kenal. Suara bajingan itu! "dia memperkosa dan membunuh istriku!" tambah suara itu lagi.
"Jangan bergerak, jatuhkan senjata apimu! Lau sudah di kepung!" sambung sebuah suara lain, suara salah seorang polisi.

Tubuhku gemetaran, kakiku rasanya menancap di dalam lantai hingga aku tak bisa bergerak. Senjata api di tanganku, darah melumuri tangan dan bajuku. Semua bukti sungguh membuatku tak bisa mengelak, tapi bukan aku pelakunya. Entah keberanian darimana yang ku dapat, aku berbalik menerjang jendela kaca hingga membiarkan tubuhku jatuh dari lantai dua. Suara tembakan bertubi-tubi menghujamiku. Aku bangkit tapi sebuah peluru menembus dada kananku, rasanya perih dan panas seperti terbakar. Aku terpental kembali, beberapa polisi menghampiriku. Aku berusaha bangkit dan berlari secepat yang ku bisa. Asalkan kakiku tak tertembak, aku bisa lari secepat mungkin. Aku juara di bidang marathon. Tak ku pedulikan rasa nyeri di dadaku, yang aku tahu aku masih ingin hidup dan membuktikan bahwa aku tak bersalah.

Datang ke rumah itu membawa bencana bagiku, rumah itu..... Berada di Bougenville Street block B no. 11

Aku masih ingat jalannya, dan aku masih ingat semuanya. Tapi sepertinya sebentar lagi aku tidak akan mengingat apapun lagi. Tidak rumah itu, tidak alamat itu, tidak Airana.....

Ketika langkah kaki dan derap kaki anjing pelacak mendekatiku, ku hela nafas dalam sekali lagi. Tahukan kau.....berada di mana aku sekarang. Aku baru ingat, saat menuju rumah itu aku melewati sebuah gedung kosong yang hampir ambruk. Masih berada di Bougenville Street! Oh Tuhan.....jadi karena kegelapan aku berlari berputar-putar di sekitar kompleks!

Sialan! Damn!

Dan ternyata aku tak pernah berlari jauh, hanya.....aku berlari terlalu lama memutari kompleks super luas itu hingga ku pikir aku sudah berada jauh. Tapi nyatanya....aku masih di sini, di Bougenville Street.

Ku beranikan diri untuk muncul, sorot cahaya menyilaukan mataku. Aku tak sanggup lagi berlari, nafasku saja sudah hampir habis. Ku pejamkan mata menantang para pemburuku, kepalaku mulai pusing. Sebenarnya sudah pusing 70 keliling sejak tadi, ku dengar suara peringatan agar aku menyerah. Terdengar sayup di telingaku, dan aku masih terdiam di tempatku berdiri. Setelah itu semuanya menjadi gelap.

**********

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun