Aku tau Choeun noona cukup suka berolahraga, dan lemparan bola basketnya biasanya tidak terlalu buruk, meskipun badannya kecil sekali. Tapi 60 point dalam 3 menit tidak akan mudah untuknya.
"Baik, aku terima tantangan itu. Lihat saja, aku pasti bisa melakukannya."
Aku tertawa kecil dan menggesekkan kartuku ke mesin permainan yang seketika menyala, dan Choeun noona sudah bersiap menyambut bola yang akan datang. Aku bisa melihatnya bersemangat sekali (mungkin termotivasi oleh boneka pandanya yang ukurannya nyaris sebesar badannya) dan dia memasukkan bola ke dalam ring dengan ketepatan dan kecepatan yang luar biasa.
"OH WOW!"
Pujian itu meluncur dari mulutku melihat dia bahkan mencetak three points lima kali berturut-turut dan ketika waktu sudah menunjukkan sisa 30 detik lagi, dia sudah mendapatkan 67 poin.
"Ayo noona, terus!"
Beberapa orang bahkan menontonnya bermain basket dan itu membuatku bangga. Ketika waktu berhenti, poin yang didapatkannya mencapai 73.
"YES I DID IT!" serunya senang, beberapa butir keringat tampak di sisi wajahnya, "setelah ini kau yang lanjutkan ya, sudah semakin susah menembak di level kedua."
Aku tertawa ketika dia mendorongku ke depan mesin permainan. Aku menyingsingkan lengan panjang sweater-ku.
"Aku akan memecahkan high score-nya noona."
"Cobalah! Dan aku akan mentraktirmu makan enak nanti."