"Yah noona... bagaimana ya... aku tak yakin noona siap mendengarnya..."
"Apakah perasaanku benar," keluhku, "terjadi sesuatu pada Chungdae dan Choeun?"
Dari ekspresi terkejut Dongsun, aku bisa menebak kalau prasangkaku benar.
"Wah gila... aku bisa gila. Apakah cuma aku yang tidak tau soal ini?"
"Noona, maafkan aku, jangan marah dulu. Aku... kukira Choeun noona akan mengatakannya pada noona kalau dia siap..."
"Dan akhirnya aku merasa jadi yang paling bodoh karena aku yang terakhir tau soal ini."
"Maafkan aku noona!" seru Dongsun panik, "aku akan melakukan apapun itu yang noona mau, tolong maafkan aku!"
"Baik. Apapun ya?"
Dan aku dan Dongsun berakhir di restoran daging malam itu. Aku mengambil potongan-potongan daging yang sudah dipanggangnya. Aku tidak akan membantunya memanggang malam ini, itu perjanjiannya. Memang benar aku menikmati apa yang kumakan, tapi otakku bekerja sangat keras mencerna cerita Dongsun. Jadi rupanya ini adalah gabungan cerita yang Donghyun dapatkan dari Chungdae dan Bojin.
"Aku tidak menyangka... mereka memilih untuk menyerah."
"Ya. Dan sudah hampir dua minggu sejak kejadian itu... dan Donghyun juga sudah tidak berbicara dengan Choeun noona hampir sama lamanya dengan itu."