"Tidak tau juga sih... tapi aku hanya merasa dia tidak mungkin orang jahat..."
"Valene, kau terlalu naf. Orang-orang di dunia ini tidak dibagi menjadi dua kelompok: orang baik dan orang jahat, seperti di cerita dan drama."
"Iya sih... hanya saja aku ingin mempercayai Yoonsung," jawab Valene lalu menggigit bibir bawahnya dan melanjutkan, "mungkin karena dia yatim piatu sejak masih cukup muda... jadi kau merasa dia agak aneh?"
"Bisa jadi. Tapi... ingat, harus hati-hati ya."
"Baiklah, nyonya! Lagipula kita kan Cuma beberapa hari lagi disini."
"Apa kau yakin kau mau pulang?"
Valene menggigit bibir bawahnya lagi. Nancy benar... dia rasanya tidak ingin pulang lagi, karena "rumah"nya ada disini: Song Kyungju.
***
Berbekal pesan semangat dan voice call singkat tadi pagi, Kyungju berangkat ke tempat promosi dengan sangat bersemangat. Menurut usul yang diberikan Valene, Kyungju lebih baik melakukan promosi ponselnya di tempat terbuka yang dikelilingi restoran dan toko sederhana.
"Bukan berarti mereka yang suka tampil sederhana itu tidak punya uang, mungkin mereka hanya malas pergi ke mall dan mengunjungi toko kalian yang ramai itu," ujar Valene, "dan dengan harga ponsel kalian yang di kelas menengah ini, dengan hanya menunjukkan kemampuan kamera ponsel ini yang bahkan bisa mengambil foto dengan bagus di tempat terbuka dan tanpa pencahayaan yang diatur, kurasa mereka akan suka."
Berdasarkan usul itulah Kyungju melakukan promosinya hari ini.