Valene menyentuh ujung bibir Yoonsung dan dia meringis.
"Aku tidak apa-apa."
"Apa maksudmu tidak apa-apa? Lihat lukamu begitu banyak karena aku..." ujar Valene, matanya mulai berkaca-kaca.
"Diobati sedikit saja aku akan langsung sembuh. Tapi noona... mereka belum... kan?"
Valene tau apa yang dimaksud Yoonsung "mereka belum menyentuhmu kan?" Dan Valene kembali teringat betapa ketakutannya dia tadi. Andaikan Yoonsung terlambat sebentar lagi saja... atau andaikan tidak ada yang tau dia di dalam... Yoonsung menarik Valene ke dalam pelukannya. Tapi semua itu sudah berlalu. Dia sekarang aman.
"Noona akan aman, selama aku di samping noona."
Valene terkesiap ketika suara Kyungju terdengar di kepalanya, tapi dia menyadari rasa aman yang dirasakannya sekarang kembali terasa. Rasa aman yang membuatnya sangat nyaman.
"Masih kuat, noona? Kita harus memberikan keterangan pada polisi. Aku tidak akan biarkan mereka lolos."
Sekilas ada sorot kebencian yang mengerikan terlintas di mata Yoonsung yang membuat Valene ketakutan. Tapi Valene pikir, dia hanya mengkhayalkan sorot itu. Valene menghapus air matanya dan mengangguk.
"Aku janji ini tidak akan lama."
Valene mengangguk dan menurut ketika Yoonsung yang berjalan terseok, menggandeng tangannya dan berjalan meninggalkan tempat itu.