"Sudah!"
Aku tertawa dan memeluknya.
"Noona noona, Choeun noona, kau benar-benar tau bagaimana mengambil hatiku."
Dia tertawa dalam pelukanku dan balas memelukku erat. Aku ingin melindunginya dan membuatnya selalu tertawa seperti ini. Aku rupanya terlalu bahagia hingga aku masih tetap tersenyum ketika aku keluar dari apartemennya. Liburan untuk murid dimulai hari Senin hingga tiga minggu ke depan sedangkan Choeun noona bilang dia masih harus ke sekolah hingga hari Selasa. Aku akan sering mengunjunginya selama liburan. Mendadak kudengar bunyi langkah-langkah di keremangan di samping gedung apartemen. Aku masih curiga akan keberadaan penguntit noona, meski dia merasa aman akhir-akhir ini, tapi aku masih cukup khawatir. Lalu siapa yang bersembunyi di bawah keremangan itu? Aku mengendap perlahan menuju area yang sepi itu. Kulihat sosok seseorang yang memakai topi.
"Siapa kau?"
Seseorang itu berlari menjauh sambil membawa sebuah kotak.
"Tunggu!"
Siapapun yang sekarang kukejar ini adalah perempuan karena badannya cukup mungil namun dia cukup tinggi juga. Tapi aku yakin sainganku ketika berlari hanya Chungdae hyong, jadi aku berhasil mengejar perempuan ini, kutarik topinya dan rambut panjangnya tergerai. Aku tau siapa ini.
"Youngkyong?"
Dia menoleh dan menatapku tajam.
"Apa? Apa?" tanyanya terdengar marah.