"Yang mana?"
"Uh... yang itu..."
Dia menyentuh pipinya sendiri dengan jari telunjuknya dan membuatku tertawa. Lalu aku menggeleng dan dengan sengaja memanyunkan bibirku.
"Itu tidak cukup."
"Jangan coba melakukan aegyo denganku," lanjutnya sambil tertawa.
"Tapi aku serius itu tidak cukup. Taukah noona aku juga nyaris mati hari itu kalau Dongsun hyong tidak mendorong kita?"
"Baiklah baiklah. Apa yang kau inginkan?"
Aku tersenyum lebar sambil menyentuh bibirku dengan jari telunjukku. Jujur saja ini pengalaman pertamaku jatuh cinta. Ya, Baek Choeun adalah cinta pertamaku. Tapi entah secara insting, aku tau bagaimana membuat diriku sendiri senang, seperti menggodanya.
"Jangan seperti itu," hardik Choeun noona sambil tertawa, ada semburat kemerahan di pipinya.
"Tapi aku ingin seperti itu. Dan tak ada orang lain disini."
Dia menatap mataku sejenak lalu memegangi pipiku, menarikku mendekat padanya dan mengecup bibirku. Lalu dengan cepat dia melepasku dan agak mendorongku.