"Selamat pagi Donghyun. Aku akan membuatkan sarapan untuk kalian," sapaku sambil tersenyum lebar.
Aku mendengus melihat wajah mengantuknya. Dia masih tampan, tapi terlihat agak lucu ketika nyawanya belum terkumpul seperti sekarang ini.
"Aku akan membantu. Tunggu sebentar aku cuci muka dulu."
Tak lama kemudian dia datang membantu dengan wajah yang lebih segar. Donghyun sangat membantu karena dia sigap ketika dimintai bantuan.
"Donghyun-ah, apakah seperti itu caramu memotong?"
"Kenapa miss? Apa ada yang salah?"
"Kau akan memotong jarimu sendiri suatu hari nanti kalau kau terus memotong seperti itu."
"Bagaimana jadi cara yang benar?"
Aku dengan sabar memegangi tangan dan mengatur jari-jarinya, lalu memotong daging dengan masih memegangi tangannya.
"Begini akan lebih aman."
"Oh baiklah, aku akan mengingat ini. Terimakasih, miss."