Mohon tunggu...
Sunan Doro
Sunan Doro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Linux Lover

Linux Defender, Android Supporter, Coffee Lover

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

#017 Bulan Sabit di Ufuk Republik

18 Agustus 2014   17:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:14 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.ytimg.com/vi/qlaARy5zIZI/maxresdefault.jpg

Desain sanix, berbahan dasar rajutan benang kevlar, teknologi rajut menjadikan sepatu sanix sangat ringan, beserta sol fiber-latex seluruh bobot sebuah sepatu hanya 294 gram. Dengan menempatkan VEER unit untuk menggerakkan “kasuga” ( propulsi jet mini ciptaan Prof Takeshi) seluruh bobot sepatu menjadi 327 gram.

VEER memanfaatkan protein yang diserap melalui pori-pori kulit untuk melakukan pengisian ulang daya, sementara kasuga menyerap oksigen melalui pori-pori untuk diubah menjadi gas, semburan oksigen dimanfaatkan untuk menciptakan daya dorong. Kasuga mampu mendorong benda seberat 72 kg mencapai kecepatan 2700 m/detik.

Pelindung personal ciptaan Anisa diberi nama Mald-Exijack sebagai penghormatan kepada Negara Penemu, Maldives. Satu set pelingdung lengan (atas dan bawah), kaki (paha dan betis) dinamakan Riga. R1-1 melindungi lengan atas kanan, R1-2 melindungi lengan bawah kanan, R2-1 melindungi lengan atas kiri, R2-2 melindungi lengan kiri bawah, R3-1 melindungi paha kanan, R3-2 melindungi betis kanan, R4-1 melindungi paha kiri dan R4-2 melindungi betis kiri.

Sebagai pengendali luncuran, Anisa harus melakukan latihan khusus. Nugroho dan Rusli membantu Anisa menciptakan gerak khusus sebagai antisipasi pengendali luncuran tubuh saat sanix diaktifkan. Selain itu, Anisa menempatkan satu set kasuga pada R1-2 dan R2-2, fungsi utama kasuga pada Riga untuk mengendalikan kecepatan luncur bila dibutuhkan.

Oleh sang penemu, keping-keping exilium dinamakan EP-274 (Exilium Piece 274). Nama ini diambil dari ukuran maksimal yang bisa dicapai 2.7x4 cm. Demikian kesibukan dewan elit liga bayangan, mereka berlatih secara khusus sebagai antisipasi diciptakannya alat bantu baru Mald-Exijack dan Riga.

“Karena hanya 3 yang bisa diproduksi, biarlah saya tidak perlu mengenakan Mald-Exijack” Rusli menyampaikan pendapat pada suatu sore, setelah berlatih bersama Nugroho dan Anisa. “Kangmas merupakan aset besar bagi liga, sudah patut untuk dilindungi secara proper. Sementara Jeng Anisa sebagai anggota paling muda memiliki masa depan panjang. Kalian berdua layak mendapatkan prioritas mengenakan Mald-Exijack” Kata Nugroho. “Bagaimana dengan Mas Nug, Farid dan mas Budi ?” tanya Anisa dengan wajah khawatir. Bagaimanapun Ia merasa bersalah tidak mampu memenuhi kebutuhan seluruh anggota dewan.

“Kami akan melakukan undian” Ujar Nugroho seraya tertawa lebar. Setelah berkomunikasi melalui telpon seluler, dicapai kesepakatan tiga orang pertama yang akan mengenakan Mald-Exijack adalah Rusli, Nugroho dan Anisa. Penentuan ini sangat penting, karena menyangkut desain dan ukuran tubuh pemakai. Mald-Exijack didesain oleh Anisa harus tepat melekat pada tubuh masing-masing. “Kita harus melakukan diet ketat sejak Mald-Exijack selesai, kalo sampai bertambah gemuk akan kesulitan memakainya” Anisa berkata sambil tersenyum simpul. Nugroho dan Rusli tertawa terbahak-bahak.

Sambil menunggu seluruh material yang dipesan selesai, mereka berlatih keras menempa diri dengan ilmu meringankan tubuh. Terutama Anisa, Nugroho dan Rusli, gerakan khusus diciptakan mengacu pada kitab induk liga bayangan. Farid dan Budi sesekali ikut bergabung untuk mendalami gerakan-gerakan baru. Secara keseluruhan pemakai Mald-Exijack dan Riga akan bertambah bobot badan seberat 3.4 kg. Faktor ini harus pula dipertimbangkan, sementara sanix hanya seberat 307 gram per buah, lebih ringan dari sepatu kulit pada umumnya.

Untuk Farid dan Budi, Anisa membuat desain jaket khusus, setara dengan Mald-Exijack namun menggunakan titanium menggantikan exilium. Untuk Sanix tidak ada kesulitan, mereka bisa memproduksi lima pasang. Anisa juga menyampaikan informasi terjadinya pemesanan VEER oleh seseorang di Indonesia. Sehingga bukan mustahil beberapa pihak memiliki alat serupa sebagaimana sanix. Indonesia dikenal memiliki individu-individu kreatif dan cerdas, meskipun mereka tidak menonjol.

Anisa mengetahui keberadaan kakak beradik di salatiga yang memiliki kemampuan 3d engineering design sangat mengagumkan, mereka belajar secara otodidak. Produk mereka tidak diakomodir oleh perusahaan Nasional Indonesia, tapi Anisa tahu persis, Boeing, Airbus, Northrop, Siemens memesan berbagai desain komponen pada mereka.

Bersambung ...#018

Catatan : Tulisan berikut ini seluruhnya FIKTIF, sebuah FIKSI kreasi Penulis. Persamaan Nama, Peristiwa, Tempat tidak lebih hanya sebagai bingkai cerita. Tidak ada maksud dan tujuan untuk mendiskreditkan siapapun atau pihak manapun, segala usul, saran, kritik, keberatan agar menghubungi penulis. KOMPASIANA tidak bertanggung jawab atas Isi tulisan. Selamat menikmati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun